Cenderung Pemilu Terbuka
PALEMBANG – Guru besar yang juga Dekan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sriwijaya, Profesor Alfitri MSi berpandangan jika system pemilihan umum 2024 lebih mengajurkan pada sistem pemilu proporsional terbuka.
Mengapa? Dijelaskannya jika pemilu pemilu proporsional terbuka terutama legislative, menurutnya akan banyak partisipasi masyarakat. “Tentu akan banyak partisipasi yah. Dan partai politik bisa mengenalkan paling tidak calon-calon mereka yang akan bertarung dalam pemilihan legislative mendatang,” kata Alfitri, usai diskusi Ikanan Alumni Universitas Indonesia (ILUNI UI) wilayah Sumsel kemarin.
Lanjut Alfitri, yang perlu ditunggu adalah bagaimana kebijakan Mahkamah Konstitusi didalam melimpahkan seluruh aspek tersebut. Kalaupun tertutup, lanjut Alfitri tentu banyak hal-hal yang kurang simpati. Terutama masyarakat tidak mengenal calon-calonnya. Baik itu dalam pemilihan legislative dan dalam pemilihan presiden.
“Saya sendiri cenderung dan menganjurkan agar terbuka. Dimana dalam kontestasi ini didalam pertarungan demokrasi Indonesia. Karena pertama kita masih memerlukan basis massa. Dan juga pendidikan politik dikita masih massif. Kalaupun memang ada arah ke proprosional tertutup mungkin bisa dilakukan tetapi kedepan. Semua demi kebaikkan bangsa Indonesia,” ujar Alfitri. (iol)