Antisipasi Bencana-Penyakit di Musim Penghujan
BENCANA: Mengantisipasi bencana di musim hujan, pemerintah kabupaten/kota di Sumsel mulai bersiap. Mulai dari melakukan gotong royong hingga mengeluarkan surat edaran. Tampak banjir Lahat di 2023 lalu.-foto: agustriawan/sumeks-
SUMSEL, SUMATERAEKSPRES.ID - Pemerintah kabupaten/kota di beberapa wilayah di Sumsel mulai mengantisipasi penyakit dan bencana di wilayahnya. Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Lahat mengeluarkan imbauan kepada masyarakat terkait potensi bencana selama masa transisi dari musim kemarau ke musim hujan.
Puncak musim hujan di wilayah ini diperkirakan akan berlangsung hingga Februari 2025. Untuk Kabupaten Lahat sendiri ancaman bencana yang terjadi seperti banjir, longsor, dan pohon tumbang.
Kepala Pelaksana BPBD Lahat, Drs. Ali Afandi, M.Pd.I., didampingi Kabid Analis Kebencanaan, Feri, mengungkapkan, berdasarkan prakiraan cuaca dari BMKG, Lahat baru memasuki masa transisi menuju musim hujan. Hujan deras dengan intensitas sedang hingga lebat yang sering disertai angin kencang menjadi ciri khas dari musim peralihan ini.
"Kami mengimbau masyarakat untuk meningkatkan kewaspadaan, terutama mereka yang tinggal di wilayah rawan bencana. Potensi bencana seperti pohon tumbang, tanah longsor, dan banjir sangat mungkin terjadi selama musim transisi ini," ujar Ali Afandi.
BACA JUGA:Karhutla Masih Terjadi Meski Turun Hujan, Waspada Bencana Lain
BACA JUGA:Tips Memilih Asuransi Rumah Terbaik untuk Perlindungan dari Bencana dan Pencurian
Selain itu, BPBD Lahat telah memetakan sejumlah kecamatan yang rawan bencana. Beberapa di antaranya adalah kawasan Kikim, Pulau Pinang, Tanjung Sakti, Mulak Ulu, Merapi Barat dan Timur, serta Pagar Gunung dan Gumay Ulu. Kecamatan-kecamatan ini dinilai memiliki risiko tinggi terhadap bencana banjir dan longsor selama musim hujan.
Sementara informasi yang dihimpun wartawan koran ini, di beberapa kejadian yang terjadi sebelumnya, potensi bencana juga terjadi di kawasan Kecamatan Lahat Lahat Selatan, Merapi Selatan, maupun Jarai Area.
Ditambahkan Ali Afandi, BPBD akan menggelar kegiatan siaga bencana pada Oktober 2024 mendatang. "Kami telah mempersiapkan personel, alat berat, dan berbagai peralatan pendukung lainnya. Selain itu, kami juga akan melakukan sosialisasi di kecamatan dan desa-desa untuk meningkatkan kesiapsiagaan warga," jelasnya. Sebagai langkah awal, BPBD akan mengeluarkan surat edaran dari Bupati Lahat yang akan disebarkan ke seluruh kecamatan.
Sementara PJ Wali Kota Prabumulih, H Elman ST MM menyebutkan, memasuki musim penghujan, seluruh ketua RT/RW, lurah juga camat diimbau untuk mengajak seluruh masyarakat Kota Prabumulih agar gotong royong menjaga kebersihan lingkungan. "Kita imbau seluruhnya agar menjaga kebersihan, seluruh RT RW, Lurah dan camat untuk mengajak masyarakat gotong royong," ujar Elman dibincangi di Pemkot Prabaumulih, Selasa (1/10).
BACA JUGA:Pj Gubernur Sumsel Tinjau Posko Kesiapsiagaan Bencana Pasca Karhutlah di Muba, Beri Penegasan Ini!
BACA JUGA:Mitos Vs Fakta Ikan Kiamat dan Bencana Gempa Usai Kemunculannya
Ia juga mengimbau petugas kesehatan di Puskesmas maupun di rumah sakit untuk standby membantu warga terlebih ketika adanya laporan demam berdarah dengue (DBD)."Kalau ada kasus DBD saya imbau tenaga kesehatan jangan nunggu banyak dulu baru di fogging tapi ketika ada laporan lakukan fogging, selain itu berbagai penyakit lainnya," ujarnya.
Terpisah, Pemerintah Kabupaten Ogan Komering Ulu (OKU) bersiap melakukan antisipasi dan penanggulangan potensi bencana banjir maupun tanah longsor di musim penghujan. Selain bakal menggelar apel siaga, juga menerbitkan SK siaga darurat bencana.