ODGJ Karena Narkoba Terus Meningkat
PALEMBANG - Petugas dari Dinas Sosial (Dinsos) Kota Palembang, kemarin (14/3) , menjaring orang dengan gangguan jiwa.Petugas menjaring ODJG (orang dengan gangguan jiwa) yang berkeliaran di Plaza Benteng Kuto Besak (BKB), kemarin.
Salah satunya, seorang wanita berumur 40 tahun yang langsung divekuasi ke Panti Gelandangan Orang Terlantar (PGOT) Kenten." Kami evakuasi ke PGOT, karena tak ada keluarga," kata Enos Fredik SE MSi, subkoordinator Rehabilitasi Sosial Korban Tindak Kekerasan Dinsos Kota Palembang.
Menurutnya, penyalahgunaan dan kecanduan narkoba jadi penyebab utama makin bertambahnya ODJG di Kota Palembang. Kata dia,
Kebanyakan para pemakai ini awalnya kondisinya sehat dan bugar. Lantaran mengkonsumsi narkoba, pikiran dan akal sehat mereka jadi terganggu.
Narkoba menganggu fungsi sistemik dan impuls syaraf otak. " Konsumsi narkoba jadi penyebab utama orang mengalami gangguan jiwa hampir 70 persen," tegasnya.
Barulah penyebab kedua gangguan jiwa, lantaran banyak warga yang berlatih dan ingin menguasai ilmu hitam." Belajar ilmu hitam ini, menyebab orang mengalami gangguan Jiwa sekitar 30 persen," ucapnya .
Terakhir, lanjutnya, masalah keluarga jadi penyebab orang mengalami gangguan jiwa. Seperti broken home, ditinggal istri serta lainnya. " Masalah keluarga ini, menyebabkan orang mengalami gangguan jiwa hanya sekitar 20 persen saja," tegasnya.
Enos menyebut cukup banyak warga menderita gangguan jiwa di Kota Palembang. Bayangkan saja, pihaknya bisa menerima laporan dan mengevakuasi 3-4 orang setiap minggunya." Kami bisa tangani orang yang mengalami gangguan jiwa sekitar 50 lebih/ tahunnya," ucapnya.
Dari laporan itu, petugas mengevakuasi dan berobat ke Rumah Sakit Ernaldi Bahar. Kebanyak warga sembuh diobati sekitar 70-80 persen." Kalau mereka tak ada keluarga, terpaksa dirujuk ke PGOT," jelasnya.
Sementara, Kepala Dinsos Kota Palembang, M Ichasanul Akmal SSos MSi, mengaku sangat prihatin makin meningkatnya jumlah warga yang mengalami gangguan jiwa.
Mirisnya, mereka depresi dan gila disebabkan penyalahgunaan narkoba yang terbanyak di Kota Palembang." Kebanyakan mereka yang mengalami gangguan jiwa berumur 30 tahun ke atas," tegasnya. Maraknya peredaran narkoba, telah terbukti merusak generasi penerus bangsa." Ini bisa dilihat makin banyaknya warga yang mengalami gangguan jiwa sekarang ini," pungkasnya. (yud/lia)