Makna dan Sejarah Tradisi Tahlilan di Rumah Orang Meninggal dalam Islam, Pandangan Ulama dan Manfaat Sosialnya
Tahlilan, tradisi doa bersama untuk almarhum, membawa nilai spiritual dan sosial dalam kehidupan masyarakat Muslim di Indonesia. Foto: nu online--
Mereka lebih menekankan pada doa-doa yang diajarkan oleh Nabi dan menghindari tambahan-tambahan yang tidak ada dalam sunnah.
3. Ulama Syafi’i: Imam Syafi’i sendiri menyatakan bahwa membaca Al-Qur’an di dekat mayit adalah sunnah dan jika sampai khatam, itu lebih baik.
Pendapat ini mendukung praktik tahlilan sebagai bentuk ibadah yang dianjurkan.
BACA JUGA:BSI Raih Best Practices in Regulation Compliance dalam Anugerah ESG Republika Award 2024
BACA JUGA:Suami Hobi Memancing, Bolehkah Istri Melarang? Simak Penjelasannya Menurut Pandangan Islam!
4. Ulama Kontemporer: Beberapa ulama kontemporer juga memberikan pandangan yang beragam.
Ada yang mendukung dengan alasan tradisi ini memiliki nilai sosial dan spiritual yang positif, sementara yang lain lebih kritis dan mengajak umat untuk kembali kepada praktik-praktik yang lebih murni sesuai dengan sunnah.
Secara keseluruhan, meskipun ada perbedaan pendapat, banyak ulama yang melihat tahlilan sebagai praktik yang dapat memberikan manfaat baik secara spiritual maupun sosial.