https://sumateraekspres.bacakoran.co/

Anak tak Boleh Tepapar Screen Time, Picu Gangguan Tidur, Miopia, Obesitas, hingga Emosional

Dr dr Yudianita Kesuma SpA(K) MKesb-foto: neni/sumeks-

PALEMBANG, SUMATERAEKSPRES.ID -  Screen time atau waktu yang dihabiskan untuk melihat layar elektronik seperti ponsel, tablet, laptop, atau televisi dapat mempengaruhi tumbuh kembang anak.  Kepala Divisi Tumbuh Kembang - Pediatri Sosial FK Unsri RS Dr Mohammad Hoesin Palembang, Dr dr Yudianita Kesuma SpA(K) MKesb mengatakan screen time berlebihan berdampak negatif pada perkembangan anak, terutama anak di bawah usia 2 tahun. 

"Anak-anak pada usia ini sebaiknya tidak terpapar screen time kecuali video call. Untuk anak usia 2-4 tahun, screen time hanya diperbolehkan satu jam dengan pendampingan," ujarnya, kemarin. Dijelaskan, dampak negatif screen time yang berlebihan membuat anak sulit fokus, sehingga perlun terapi khusus pada usia 6-7 tahun guna mengatasi efek tersebut. 

Dia menekankan pentingnya pola asuh yang tepat dalam mendukung perkembangan anak secara optimal. “Screen time menimbulkan dampak negatif, baik secara fisik maupun mental. Seperti gangguan tidur, masalah penglihatan, obesitas, kognitif, obesitas hingga emosional," bebernya. 

Gangguan tidur anak-anak yang terlalu banyak menghabiskan waktu di depan layar sering kesulitan tidur atau kualitas tidur yang buruk. "Untuk masalah penglihatan, terlalu lama menatap layar menyebabkan mata lelah, kering, dan meningkatkan risiko rabun jauh (miopia)," terangnya lagi. 

BACA JUGA:Tak Sekedar Teman Bermain, 4 Hewan Peliharaan Ini Bermanfaat Untuk Perkembangan Anak

BACA JUGA:Perkembangan Anak Usia 2Tahun: Apa yang Perlu Orang Tua Ketahui? Simak Di Sini!

Anak seperti ini juga akan mengalami obesitas. “Anak-anak yang menghabiskan banyak waktu di depan layar cenderung kurang beraktivitas fisik, sehingga menyebabkan peningkatan berat badan dan obesitas,” bebernya.  

Sementara gangguan kognitif, penggunaan gadget berlebihan menghambat perkembangan kognitif anak, termasuk kemampuan berpikir dan fokus. Anak akan mengalami emosional, terlalu sering menggunakan gadget dapat menjadi lebih mudah stres, cemas, dan bahkan depresi. Permasalahan lain penggunaan gadget yang tidak terkontrol menyebabkan kecanduan, membuat anak sulit lepas dari perangkat elektronik.

“Sayangnya para orang tua, ibu dan ayah yang kerja, menitipkan balita di bawah 2 tahun ke pengasuh. Akibatnya menimbulkan pola asuh yang salah,"  bebernya. Dikatakan, perkembangan anak secara umum dibagi empat besar. Pertumbuhan berkaitan dengan bertambahnya jumlah sel, dan ukuran dari semua organ seperti sel-sela di tubuh yaitu berat badan, tinggi badan, lingkar kepala dan lain-lain. 

Sedangkan perkembangan bertambahnya fungsi kemampuan seorang anak untuk mengalami proses berikutnya. Seperti perkembangan motorik kasar, tengkurep, dan lain-lain. Lalu bahasa, motorik halus, dan personal sosial atau kemampuan anak melakukan aktivitas sehari-hari. "Tumbuh kembang anak yang baik sangat penting demi menciptakan generasi bangsa berkualitas. Oleh karena itu, harus ditangani secara one stop service dengan kompetensi yang lengkap," tandasnya. 

 

 

Tag
Share