Apapun Latar Belakangmu Semua Bisa Berhaji, Allah Swt Maha Pemberi Jalan
SEMUA BISA HAJI : Jurnalis Sumatera Ekspres, menjalankan tugas jurnalistiknya begitu baru tiba di Arafah, saat tiba-tiba ditugaskan berangkat peliputan musim haji 1435 M/2014 M.-foto: dokumen/andri/sumeks-
BACA JUGA:Kemenag dan DPR Mulai Bahas Ongkos Haji 2024. Ternyata Semahal Ini Kalau Tanpa Subsidi
Keiklhasan menuju Baitullah, dimudahkan melaksanakan semua rangkaian ibadah haji. Tak disangka, di Madinah satu kamar dengan mitra kerja di Polda Sumsel. Bertemu dengan orang tua teman, serta tetangga di rumah semasa kecil.
Begitupun di Mekkah, bersebelahan kamar dengan seorang kepala rutan di Palembang. Maktab kami di daerah Jarwal. Selain beribadah, tugas mengabarkan kondisi jemaah asal Provinsi Sumatera Selatan di Tanah Suci, wajib setor setiap hari.
Alat komunikasi saat itu, belum secanggih saat ini. Masih zamannya BlackBerry, hasil fotonya tidak terlalu bagus untuk terbitan di koran. Harus menggunakan camera pocket. Kemudian membawa notebook kemana-mana, dalam tas selempang KBIH.
Setiap hari, pergi dari hotel sebelum subuh. Pulang lagi ke hotel, malam setelah salat isya di Masjidilharam. Alhamdullillah, dalam suatu rangkaian tugas liputan ke maktab Aziziah, bertemu teman SMP yang menjadi petugas kesehatan haji.
JEMAAH SUMSEL SAKIT : Penulis mengiring Ketua Kloter 6 PLM, H Zakka Heri dan petugas kesehatan kloter, menjenguk salah satu JCH kloter 6 PLM yang dirawat di Madihah, pada musim haji 1435 H/2014 M.-FOTO: ANDRI IRAWAN/SUMEKS-
Beruntungnya lagi, Menteri Agama RI kala itu H Lukman Hakim Saifuddin, pernah berkunjung ke daerah sekitar hotel kami di Jarwal Taisir. Menambah point liputan. Termasuk bertemu lagi di Mina. Menteri Agama berkunjung ke tenda kami.
Tugas liputan haji dan ibadah haji, sama-sama dapat. Sampai ke puncak hajinya, wukuf di Padang Arafah. Setelah 39 hari di Tanah Suci, akhirnya pulang ke Tanah Air. Berkumpul lagi dengan keluarga tercinta di rumah, rekan kerja di kantor.
Dari perjalanan religi yang mungkin bisa dikatakan ’mukjizat’ bagi saya, membuktikan bahwa semua bisa berhaji. Apapun latar belakangmu, perekonomianmu. Jika Allah Swt sudah berkehendak, semua menjadi mungkin.
Allah Swt memberikan jalan. Bukan selalu rezeki dalam bentuk materi, atau lainnya. Kerja yang ikhlas, jujur, dan memberikan yang terbaik, ternyata bisa menjadi salah satu jalan menuju Baitullah. Alhamdulillahirobbilalamin, rindu rumah Allah Swt. (*)