https://sumateraekspres.bacakoran.co/

Aceh jadi Penentu Nasib Coach Jafri

LATIHAN: Skuad Sriwijaya FC saat melakukan latihan di Palembang. “Laskar Wong Kito” bertolak ke Banda Aceh pada Sabtu, 21 September 2024, untuk menghadapi laga penting melawan Persiraja Banda Aceh.-foto: budiman/sumeks-

PALEMBANG - Skuad Sriwijaya FC, yang dikenal dengan julukan “Laskar Wong Kito,” bertolak ke Banda Aceh pada Sabtu, 21 September 2024, untuk menghadapi laga penting melawan Persiraja Banda Aceh. Pertandingan ini merupakan lanjutan dari fase grup I Liga 2 musim 2024-2025, yang dijadwalkan berlangsung pada Selasa, 24 September 2024.

Pelatih Jafri Sastra akan memimpin timnya dalam misi meraih tiga poin penuh guna memperbaiki posisi di klasemen. Meski Jafri Sastra masih mendapat kepercayaan dari manajemen Sriwijaya FC, hasil dari pertandingan ini bisa jadi penentu nasibnya.

Manajer Sriwijaya FC, Ajie Bastari, menyatakan bahwa evaluasi terhadap Jafri Sastra tetap dilakukan. “Tunggu hasil dari Aceh,” ujar Ajie singkat, mengisyaratkan pentingnya pertandingan melawan Persiraja.

Kekecewaan Jafri Sastra usai laga melawan Persikota Tangerang, dimana Sriwijaya FC hanya mampu bermain imbang 0-0, masih membekas. Meski menguasai jalannya pertandingan dan menciptakan banyak peluang, tim gagal mencetak gol. “Kami telah berlatih keras dan bermain dengan baik, namun hasilnya belum sesuai harapan,” ungkap Jafri.
Penampilan di pertandingan sebelumnya juga jauh dari memuaskan. Sriwijaya FC sebelumnya kalah 0-1 dari Dejan FC dan imbang 1-1 melawan PSKC Cimahi. Saat ini, tim terpuruk di posisi ke-8 dari 9 tim di klasemen dengan hanya 2 poin, yang menempatkan mereka dalam zona degradasi.

Pada laga melawan Persikota, Sriwijaya FC sebenarnya memiliki peluang emas melalui tendangan penalti pada menit ke-55 setelah Chris Robert Rumbiak dilanggar di kotak terlarang. Namun, Meghon Velpoort gagal mengeksekusi penalti tersebut, tendangannya berhasil ditepis oleh mantan kiper Sriwijaya, Imam Arief Fadilah.

Situasi semakin panas ketika wasit sempat memberikan penalti kedua untuk Sriwijaya FC di menit akhir babak pertama, namun keputusan tersebut dibatalkan setelah protes keras dari kubu Persikota. Di menit ke-84, Tomi Darmawan hampir memecahkan kebuntuan saat berhadapan satu lawan satu dengan kiper, tapi tendangannya melebar.
Kekecewaan pendukung Sriwijaya FC semakin terlihat setelah hasil imbang tanpa gol tersebut. Di tribun, suporter menyerukan agar Jafri Sastra diganti, dan kritik juga ditujukan kepada Meghon Velpoort.

 Pertandingan berikutnya melawan Persiraja Banda Aceh menjadi laga krusial. Sriwijaya FC harus berjuang keras untuk meraih kemenangan agar tidak semakin terpuruk dalam bayang-bayang degradasi. (vis)

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan