Pertimbangan Strategis dalam Pergantian Komoditas Perkebunan. Strategi untuk Kunci Ketahanan Petani
Kadis Perkebunan Lahat, Vivi Anggraeni, melalui Kabid Produksi Oktavianus Dinjaya, mengingatkan bahwa berpindah komoditas perkebunan harus hati-hati. Perubahan dari sawit ke karet atau kopi memerlukan waktu lama dan bisa berisiko jika harga tidak stabil. --
Lahat, SUMATERAEKSPRES.ID – Dalam sektor pertanian, keputusan untuk mengganti komoditas perkebunan harus diambil dengan pertimbangan yang matang.
Fluktuasi harga pasar sering kali mendorong petani untuk berpindah dari satu tanaman ke tanaman lainnya, namun perubahan tersebut perlu dilakukan dengan hati-hati.
Kepala Dinas Perkebunan Lahat, Vivi Anggraeni SSTP, melalui Kepala Bidang Produksi, Oktavianus Dinjaya SPt MM, mengungkapkan bahwa perpindahan dari satu komoditas ke komoditas lain—seperti dari sawit ke karet, atau dari karet ke kopi—dapat mengakibatkan kerugian.
BACA JUGA:IG Kopi Robusta Kabupaten Lahat Resmi Bersertifikat
BACA JUGA:Meningkatkan Transparansi dan Akuntabilitas Penggunaan Dana Desa di Kabupaten Lahat
Banyak tanaman seperti karet, kopi, sahang, dan kakao membutuhkan waktu bertahun-tahun untuk memulai produksi. Ketidakstabilan harga komoditas baru bisa memperparah kerugian yang dialami petani.
Mempertahankan tanaman yang sudah ada juga penting untuk menjaga keberlanjutan. Tanaman seperti karet dan sawit memiliki permintaan global yang tinggi, dan harga mereka berpotensi meningkat kembali.
Dengan terus mengandalkan tanaman yang telah ditanam, petani dapat mengurangi risiko finansial.
Pemerintah memiliki peran krusial dalam mendukung petani agar tidak tergoda untuk berganti komoditas secara sembarangan.
BACA JUGA:Ketersediaan Pangan Terjaga di Lahat. Fokus pada Pengembangan Komoditas di Daerah Rentan
BACA JUGA:Lahat Raih Sertifikasi Indikasi Geografis untuk Kopi Robusta: Pesan Penting dari Kadisbun
Kebijakan yang memberikan akses informasi pasar, kredit, dan pelatihan dapat membantu petani dalam membuat keputusan yang lebih cerdas.
Dukungan terhadap praktik pertanian berkelanjutan juga dapat meningkatkan hasil dan menjaga kesehatan tanah.
Dengan mempertahankan komoditas yang ada dan menghindari perubahan yang tidak terencana, petani dapat membangun ketahanan ekonomi dan menghadapi tantangan pasar dengan lebih baik.