https://sumateraekspres.bacakoran.co/

Ketersediaan Pangan Terjaga di Lahat. Fokus pada Pengembangan Komoditas di Daerah Rentan

Pengecekan ketersediaan pangan di Kabupaten Lahat oleh Dinas Tanaman Pangan.--

Lahat, SUMATERAEKSPRES.ID –  Ketersediaan pangan di Kabupaten Lahat umumnya stabil, baik pada musim hujan maupun panas. Hal ini terutama berlaku untuk 12 komoditas utama yang menjadi bahan pokok penting (bapokting) di wilayah tersebut.

Menurut Kadis Ketahanan Pangan, Ibni Norris SE MM, yang disampaikan melalui Kabid Ketersediaan Pangan dan Kerawanan Pangan Dinas Ketahanan Pangan, Evi Mardalena SP, ketersediaan 12 komoditas utama di Kabupaten Lahat menunjukkan kondisi yang aman.

Stok yang ada, baik dari produksi lokal maupun barang masuk dari luar, masih mencukupi kebutuhan masyarakat. Proyeksi neraca pangan wilayah menunjukkan surplus, menjadikan pasokan pangan relatif stabil.

BACA JUGA:Butuh 92.295 Orang! KPU Sumsel Resmi Buka Pendaftaran KPPS, Cek Syarat dan Cara Daftarnya

BACA JUGA:Sebanyak 648 Personel Polri Siap Kawal Paslon Pilkada 2024, Kapolda Sumsel Tekankan Netralitas

“Stok pangan di Lahat mencakup produksi lokal serta pasokan dari luar. Dalam hal ini, ketersediaan pangan aman dan tidak ada kekurangan,” jelas Evi.

Komoditas utama yang dimaksud meliputi beras, jagung, kedelai, bawang merah, cabai besar, cabai rawit, gula, minyak goreng, daging ayam, daging sapi, dan telur ayam. “Dari 12 komoditas tersebut, tidak ada yang mengalami kekurangan.

Kami secara rutin melakukan pendataan bulanan, tahunan, dan semesteran untuk memastikan kestabilan pasokan,” tambahnya.

Meskipun secara umum ketersediaan pangan terjaga, Kabupaten Lahat memiliki daerah yang rentan terhadap kerawanan pangan, berdasarkan enam indikator: luas lahan pertanian, jumlah tenaga kesehatan, ketersediaan air bersih, sarana prasarana pangan, jumlah penduduk, dan akses. Pada tahun 2023, terdapat sekitar 74 desa dan kelurahan yang masuk dalam kategori rentan rawan pangan.

BACA JUGA:Hanyut 25 km, Tenggelam di Musi Rawas, Jasad Balita Ditemukan di Muba

BACA JUGA:Anak Anda Rewel di Malam Hari, Ini yang Harus Dilakukan

Untuk mengatasi isu ini, beberapa langkah jangka pendek telah dilakukan, seperti operasi pasar, pasar murah, serta gerakan Sumsel Mandiri Pangan. Sementara itu, upaya jangka panjang melibatkan pengembangan komoditas pertanian, perikanan, dan perkebunan yang sesuai dengan kondisi lokal.

Selain itu, keterlibatan seluruh pemangku kepentingan juga dianggap penting. Kerja sama dengan Dinas PUPR-BM untuk akses jalan, Dinas Kesehatan untuk tenaga kesehatan, dan dinas terkait lainnya diharapkan dapat memperkuat upaya pengembangan potensi lokal.

BACA JUGA:Soliditas Kader PDI Perjuangan Banyuasin. Misi Menang di Pilkada 2024

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan