Karhutla 12 Daerah, 2.948 Ha Lahan Hangus, Sumsel Sudah Lewati Puncak Musim Kemarau
--
BACA JUGA:Penutupan Sementara Wisata Bukit Besak akibat Ancaman Karhutla dan Musim Kemarau
Terpisah, Kepala Manggala Agni Daops XVII Sumatera OKI, Edi Satriawan menjelaskan, kemarin nihil hotspot. “Untuk panas yang dirasakan ini bukan karena adanya karhutla, tapi temperatur udara yang panas dan petugas masih patroli terpadu seperti yang sebelumnya,” bebernya.
Kepala Bidang Penanganan Darurat BPBD Sumsel, Sudirman mengatakan, sepanjang Januari-Agustus, luas lahan terbakar sudah mencapai 2.948 hektare. Untuk di Agustus saja 2.197,3 hektare. Sisanya pada Januari-Juli 2024. Karhutla terluas di Muba1.702 hektare.
Secara jumlah, lahan terbakar Januari-Agustus 2024 ini belum melampaui periode yang sama tahun lalu, yang luasnya 4.162,3 hektare. Bahkan 2019 mencapai 12.412,5 hektare. Namun jika dibandingkan 2020, 2021 dan 2022, tahun ini lebih luas.
Sebab, karhutla 2020 hanya 834,4 hektare; 2021 di angka 2.003,2 hektare dan 2022 seluas 2.769,5 hektare. "Kita berharap tahun ini tidak bertambah luas, mengingat puncak kemarau sudah terlewati pada akhir Juli-Agustus," katanya.
Dia merincikan dari jumlah 2.948,1 hektare yang terbakar Januari-Agustus tahun ini, terdiri dari1.548,1 hektare lahan mineral dan 1.364 hektare lahan gambut (lihat grafis). Sementara 5 daerah lainnya yang tidak ada kejadian karhutla yakni Lubuklinggau, Lahat, OKU Selatan, Empat Lawang, dan Pagaralam.