https://sumateraekspres.bacakoran.co/

Perkembangan Seni Kaligrafi, Yuk Intip Perbedaan Gaya dan Pendekatan di Timur Tengah dan Indonesia

Perkembangan Seni Kaligrafi, Yuk Intip Perbedaan Gaya dan Pendekatan di Timur Tengah dan Indonesia-Foto: Kemenag-

Penggunaan perangkat digital semakin populer, memungkinkan karya kaligrafi tampil dalam format yang lebih kontemporer tanpa meninggalkan esensi seni kaligrafi klasik.

Menurut Ujang, perbedaan pendekatan ini sangat dipengaruhi oleh latar belakang sosial dan budaya masing-masing wilayah.

Di Timur Tengah, kaligrafi dianggap sebagai bagian integral dari sejarah dan agama yang menuntut keteraturan, sementara di Indonesia, ada ruang lebih besar untuk berkreasi.

“Kaligrafi di Timur Tengah lebih konservatif, sedangkan di Indonesia lebih variatif dan kreatif,” ungkap Ujang.

Hal ini juga tercermin dalam kompetisi kaligrafi di kedua wilayah. Di Timur Tengah, penilaian lebih fokus pada ketepatan penulisan sesuai dengan standar tradisional yang ketat.

Sedangkan di Indonesia, selain keindahan dan ketepatan, kreativitas dan inovasi dalam menyajikan karya menjadi aspek penting yang dinilai oleh juri. Ini menunjukkan bahwa seni kaligrafi di Indonesia telah bertransformasi, menggabungkan tradisi dengan inovasi modern.

Namun, Ujang menegaskan bahwa meskipun lebih terbuka terhadap inovasi, seniman kaligrafi di Indonesia tetap menghormati tradisi.

“Ada juga yang mengikuti gaya murni seperti dalam kaligrafi naskah klasik. Tradisi tetap menjadi bagian penting,” katanya.

Perbedaan utama antara kaligrafi di Timur Tengah dan Indonesia, menurut Ujang, terletak pada bagaimana kedua wilayah ini menyeimbangkan antara tradisi dan inovasi.

Di Timur Tengah, seniman kaligrafi lebih cenderung mempertahankan gaya klasik yang sudah teruji oleh waktu.

Sementara itu, di Indonesia, seniman diberi kebebasan untuk mengeksplorasi gaya baru dan menciptakan karya-karya inovatif yang memadukan unsur-unsur modern, bahkan teknologi digital, dengan tetap mempertahankan akar tradisi.

“Mungkin bisa dibilang, di Timur Tengah lebih konservatif, sementara di Indonesia lebih banyak ragam inovasi yang dikembangkan,” pungkas Ujang.

Pada MTQ Nasional ke-30 yang berlangsung di Kalimantan Timur, cabang Kaligrafi memperlombakan empat golongan utama, yaitu Naskah Al-Qur’an, Mushaf Al-Qur’an, Dekorasi Al-Qur’an, dan Kontemporer Al-Qur’an.

Tahun ini, untuk pertama kalinya, kategori Seni Kaligrafi Digital diperlombakan dalam bentuk eksibisi, menandai pengakuan terhadap perkembangan kaligrafi di era digital

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan