https://sumateraekspres.bacakoran.co/

Kesaktian Keris Nogososro. Mengatasi Perpecahan dan Mempertahankan Kejayaan

Keris Nogo Sosro, yang berasal dari era Majapahit pada abad ke-13-14 dan dibuat oleh empu sakti Supa, menjadi simbol penyatuan dalam transisi dari Hindu-Buddha ke penyebaran Islam di Pulau Jawa.--

SUMATERAEKSPRES.ID - Keris Nogososro, yang berasal dari era keemasan Majapahit pada abad ke-13 hingga ke-14, adalah warisan pusaka yang sarat makna.

Dibuat oleh Empu Supa, seorang maestro perkerisan yang memiliki kekuatan magis luar biasa, keris ini lahir dari kebutuhan Raja Brawijaya V untuk menghadapi ancaman dari Kerajaan Blambangan.

Dalam masa transisi dari Hindu-Buddha menuju penyebaran Islam di Pulau Jawa, keris ini dihadirkan sebagai simbol penyatuan dan kestabilan.

Empu Supa, seorang murid dari Sunan Ampel yang telah memeluk Islam, menggarap keris ini dengan menggabungkan konsep tauhid dan spiritualitas tinggi.

BACA JUGA:Pembangunan Gedung Poliklinik Baru di RSUD Banyuasin Dimulai, Anggaran Capai Rp 9,4 Miliar

BACA JUGA:Polres Titipkan Tersangka ke Lapas Lubuklinggau. Alasan Kesehatan dan Proses Hukum

Keris Nogososro yang berluk 13 ini menjadi simbol ketauhidan, keagungan, dan kejayaan masyarakat Jawa, dengan desain yang menggambarkan naga bersisik seribu—makhluk mitologi yang menguasai alam atas dan terhubung dengan keseimbangan alam bawah.

Lebih dari sekadar senjata, keris ini mencerminkan kekuasaan, kejayaan, dan kemakmuran. Ornamen keris Nogososro yang detail, sering dihiasi dengan intan permata dan bahkan dilapisi dengan emas, menjadikannya buruan para kolektor.

Nilai budaya, sejarah, dan spiritualitas yang terkandung dalam keris ini menjadikannya artefak yang sangat dihormati.

BACA JUGA:Ade Rahma Wulan Sari Lapor Polisi, Kasus Pelecehan Verbal Memicu Reaksi Hukum di Palembang

BACA JUGA:Banjir Hujan Berdampak pada Kualitas Air di OKU: Sampah Memenuhi Intake PDAM

Ulama besar dari Kalimantan, Alm. Guru Sekumpul atau Abah Zaini, merekomendasikan keris Nogososro sebagai benda yang baik untuk disimpan di rumah.

Ia percaya bahwa keris ini mampu meredam perpecahan serta membawa kejayaan dan kemakmuran kepada pemiliknya.

Banyak ulama di Pulau Jawa masih menyimpan keris ini, baik dalam ukuran normal maupun pendek, sering dipadukan dengan keris sabuk inten sebagai koleksi spiritual.

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan