World Rabies Day 2024: PDHI Sumsel Gelar Sterilisasi Hewan untuk Kendalikan Populasi Anjing dan Kucing
PDHI Sumsel peringati World Rabies Day 2024 dengan sterilisasi massal hewan penular rabies, upaya nyata cegah penularan rabies di Sumatera Selatan. Foto: sumateraekspres.id--
SUMATERAEKSPRES.ID – Dalam rangkaian memperingati World Rabies Day (WRD) 2024, Perhimpunan Dokter Hewan Indonesia (PDHI) cabang Sumatera Selatan kembali menunjukkan komitmennya terhadap kesehatan masyarakat veteriner dan kesejahteraan hewan.
Ketua PDHI Sumsel, Dr. drh. Jafrizal, MM, yang juga menjabat sebagai Medik Veteriner Ahli Madya Provinsi Sumatera Selatan, menyampaikan pentingnya partisipasi aktif para dokter hewan dalam kegiatan sosial untuk mengendalikan populasi Hewan Penular Rabies (HPR), seperti anjing dan kucing.
Jafrizal, menjelaskan di hari Kamis, 12 September 2024, PDHI Sumsel akan menggelar kegiatan sterilisasi lanjutan dengan target 100 ekor HPR di Rumah Sakit Hewan (RSH) Sumatera Selatan.
Kegiatan ini menjadi bagian dari upaya berkelanjutan dalam mengurangi risiko penularan rabies serta menekan laju pertumbuhan populasi hewan penular rabies yang tidak terkendali.
BACA JUGA:Ingin Liburan, 11 Objek Wisata Di Muara Enim Bisa Jadi Referensi
BACA JUGA:Wajib Bisa! Panduan Lengkap Tata Cara Shalat Jenazah Menurut Sunnah Rasulullah SAW
Dr. Jafrizal mengajak seluruh dokter hewan, terutama yang bertugas di Kota Palembang dan sekitarnya, untuk turut hadir dan berpartisipasi dalam kegiatan ini.
"Berdasarkan Kode Etik Dokter Hewan Indonesia pasal 21, dokter hewan memiliki kewajiban untuk berperan aktif dalam kegiatan bakti sosial, termasuk sosialisasi tentang kesehatan hewan, kesehatan masyarakat veteriner, kesejahteraan hewan, dan pelestarian alam," jelasnya.
Sebagai langkah nyata dalam menjalankan etika profesi tersebut, PDHI Sumsel tidak hanya menggelar sterilisasi tetapi juga akan melakukan edukasi kepada masyarakat tentang pentingnya sterilisasi hewan peliharaan.
Klinik hewan di Palembang pun diwajibkan untuk mengirimkan perwakilan dokter hewan minimal satu orang untuk berkontribusi dalam kegiatan ini.
Sterilisasi hewan, terutama anjing kampung betina, merupakan salah satu solusi efektif dalam mengendalikan populasi HPR. Dr. Jafrizal menjelaskan, "Sterilisasi satu ekor anjing betina dapat menekan laju pertumbuhan populasi hingga 10 ekor dalam setahun. Jika kita mampu mensterilisasi 100 ekor, maka kita telah mencegah kelahiran 1.000 ekor anjing baru tahun depan."
Dengan populasi HPR yang terkendali, risiko penularan rabies pun dapat diminimalisir. Penyakit rabies yang masih menjadi ancaman serius bagi kesehatan masyarakat dapat dicegah dengan langkah-langkah yang proaktif, salah satunya melalui program sterilisasi ini.