https://sumateraekspres.bacakoran.co/

Akhir September Baru Masuk Musim Hujan, Hujan di Palembang Masih Spot Lokal

HUJAN LOKAL: Pengendara mobil dan motor melintasi Jl Kol H Barlian Km 6,5 di tengah guyuran hujan gerimis. Setelah beberapa hari tanpa hujan, akhirnya Kota Palembang diguyur hujan di musim kemarau ini. Diperkirakan musim hujan sendiri baru masuk pada ak-foto: kris/sumeks-

PALEMBANG, SUMATERAEKSPRES.ID – Setelah beberapa pekan tanpa hujan, Kota Palembang akhirnya diguyur hujan, Senin siang (9/9) hingga sore hari. Kendati demikian, secara keseluruhan wilayah Sumsel masih dalam periode musim kemarau. Kepala Kepala Stasiun Klimatologi Kelas I Sumsel, Wandayantolis menjelaskan hujan yang terjadi di Kota Palembang atau beberapa daerah di Sumsel saat ini masih spot-spot yang sifatnya lokal.

"Adanya hujan bukan berarti sudah musim hujan, karena ada kriteria yang harus dipenuhi yaitu 50mm/10hari dan terjadi dalam 3x 10 hari berturut-turut," tegasnya, kemarin. la mengatakan sejauh ini musim hujan baru akan mulai masuk pada akhir September 2024 dari sisi barat, wilayah Empat Lawang, Pagaralam, sampai Muratara dan seluruh wilayah Sumsel. "Puncak musim hujan tidak ada yang sama, ada yang mulai Desember sampai Januari 2025," ujarnya.

Dikatakan, yang terjadi sebagian besar wilayah Sumsel berpeluang lebih dari 60 persen terjadi curah hujan rendah (<50 mm), kecuali sebagian kecil wilayah Musi Banyuasin, Musi Rawas Utara, Empat Lawang, Lahat, Pagaralam dan Muara Enim yang berpeluang hingga 60 persen terjadi curah hujan menengah (50-100 mm).

Ia merincikan jika curah hujan pada dasarian III Agustus 2024 di seluruh wilayah Sumatera Selatan berada pada kategori Rendah (0-50 mm). "Curah hujan tertinggi terpantau di pos Hujan Pendopo, Empat Lawang sebesar 52 mm," jelasnya. Sifat hujan pada dasarian III Agustus 2024 di sebagian besar wilayah Sumsel berada pada kategori bawah normal. Wilayah yang mengalami sifat hujan dengan kategori normal, yaitu sebagian Empat Lawang.

BACA JUGA:Kapan Sumsel Mulai Musim Hujan? Begini Penjelasan BMKG!

BACA JUGA:Perawatan Motor Saat Hujan: Jaga Keamanan dan Performa Kendaraan Anda Agar Tetap Prima

"Sementara di sebagian kecil Empat Lawang, mengalami sifat hujan dengan kategori atas normal," tegasnya. Saat pelaksanaan monitoring Hari Tanpa Hujan (HTH), menunjukkan jika di sebagian besar wilayah Sumsel mengalami mengalami HTH dengan kategori pendek yakni 1 sampai 5 hari. "Sebagian kecil Muara Enim, Lahat, OKU dan OKU Selatan mengalami HTH dengan kategori sangat pendek yaitu 6-10 hari," ujarnya.

Wilayah yang mengalami HTH dengan kategori menengah (11-20 hari) yakni di sebagian Lubuk Linggau, sebagian kecil Empat Lawang, Lahat, OKU Selatan, sebagian OKU Timur, sebagian kecil OKU, sebagian Muara enim, sebagian PALI, sebagian Ogan Ilir, sebagian kecil OKI, sebagian kecil Palembang, sebagian kecil Banyuasin, dan sebagian Musi Banyuasin. 

Sementara sebagian kecil lainnya di Musi Rawas, Empat Lawang,  Lahat, OKU Selatan, sebagian kecil OKU Timur, sebagian Prabumulih, sebagian kecil Muara Enim, sebagian kecil Ogan Ilir, sebagian kecil OKI, sebagian di wilayah kota Palembang, kabupaten Banyuasin, dan kabuoaten Musi Banyuasin mengalami HTH dengan kategori Panjang yakni 31- sampai 60 hari. 

BACA JUGA:14 Tips Ampuh Menjaga Kesehatan dan Tetap Fit di Musim Hujan

BACA JUGA:Hujan Bawa Berkah, Marquez Naik Podium, Menangi GP San Marino, Tempel Jorge Martin-Bagnaina

"HTH dengan kategori sangat panjang (31-60 hari) ini terjadi juga di sebagian kecil Musi Rawas dan sebagian kecil Musi Rawas Utara. Terukur di Pos Hujan Muara Kelingi, Kecamatan Muara Kelingi, Musi Rawas selama 53 hari," jelasnya. 

Ia menegaskan seluruh wilayah Sumsel saat ini masih memasuki musim kemarau dan berdasarkan prediksi untuk curah hujan masih akan terus mengalami penurunan. "Masyarakat diharapkan tetap waspada dan berhati-hati terhadap dampak yang timbul selama periode ini. Waspada potensi bertambahnya titik api di wilayah daerah rawan karhutla," harapnya.

 

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan