https://sumateraekspres.bacakoran.co/

Pemprov Antisipasi Krisis Pangan

BMKG RI memprediksi sejumlah wilayah di Indonesia berpotensi mengalami kekeringan akibat suhu panas. -Foto: freepik-

PALEMBANG, SUMATERAEKSPRES.ID - Saat ini kondisi pangan di dunia termasuk Sumsel pada masa darurat. Diperkuat dengan adanya surat edaran (SE) Kepala Badan Meteorologi dan Geofisika RI Nomor : B.KL.00.02/002/KB/V/2024 tanggal 24 Mei 2024 yang menginformasikan  beberapa daerah diprediksi mengalami kekeringan, sehingga sangat mungkin berdampak atau berpengaruh pada produksi padi secara nasional.

Untuk itu memerlukan upaya khusus dalam pemenuhan pangan nasional. "Kita perlu langkah strategis menangani masalah ini," kata Sekda Sumsel, Edward Candra, kemarin.

BACA JUGA:Penyelesaian Krisis Iklim dengan Inovasi dan Prinsip Keadilan, Beri Penghargaan Kepada Pegiat Lingkungan Hidup

BACA JUGA:Penghasil Kopi Dunia Lagi Krisis, Harga Kopi Sumsel Melambung, Tapi Produksi Masih Minim

Dijelaskan, perlu diupayakan penambahan produksi pangan khususnya beras, melalui peningkatan indeks pertanaman dan produktivitas dari lahan sawah eksisting, diperkuat ketahanan dan stok pangan melalui penambahan lahan sawah baru.  

"Kita sudah memaklumi kondisi perubahan iklim secara global maupun di Indonesia. Kita juga sudah mendapat informasi dari BMKG bahwa beberapa provinsi diprediksi mengalami kekeringan dan akan berpengaruh terhadap produksi padi,” jelasnya.

Menurutnya, selain bisa meningkatkan produksi beras, cetak sawah juga memberikan dampak pada penurunan resiko kebakaran lahan dan fenomena dampak perubahan iklim atau kebanjiran di areal persawahan. 

Diketahui, berdasarkan surat Pj Gubernur Sumsel Nomor 520/1626/DIS.PTPH/2024 tanggal 31 Mei 2024 perihal Potensi Cetak Sawah Baru di Provinsi Sumsel, potensi penambahan lahan baku sawah berdasarkan review LBS melalui APBD Sumsel tahun 2020 seluas 69.075,29 ha, 2021 seluas 54.267,68 ha, dan 2022 seluas 15.640.90 ha, sehingga total penambahan 2020 - 2022 seluas 138.698,86 ha.

BACA JUGA:Optimasi Lahan di OKU Timur Tambah 5.000 Hektar Sawah: Jadi Daerah Swasembada Pangan, Petani Semakin Sejahtera

BACA JUGA:Peluncuran Program Genius Badan Pangan Nasional, Kampanye Stop Boros Pangan di OKI

Sekda menambahkan sebelumnya juga ada surat  Pj Gubernur Sumsel Nomor 520/2419/DIS.PTPH/2024 tanggal 30 Juli 2024 perihal percepatan usulan lokasi cetak sawah rakyat swakelola data yang masuk ke Dinas Pertanian Provinsi Sumsel seluas 20.186,175 ha

“Diharapkan lewat sosialisasi sinkronisasi baik vertikal maupun daerah akan menghasilkan  rekomendasi apa yang kita lakukan menjadi tepat sasaran, terutama untuk cetak sawah,” tandasnya. (yun/fad)

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan