INDRALAYA, SUMATERAEKSPRES.ID  - Memulai ternak kambing etawa memang cukup menantang, terutama bagi pemula.  Ada beberapa kesulitan umum yang sering dihadapi para peternak pemula.

Namun kemudian jadi pembelajaran berharga untuk dapat beternak lebih baik di kemudian hari. 

BACA JUGA:Inovasi Baru, Jadikan Kambing-Domba Unggulan OKU Timur

BACA JUGA:Disnakkan OKU Timur Sukses Gelar Kontes Kambing dan Domba

Seperti kelompok tani (poktan) Cahaya Gemilang di Kelurahan Timbangan, Kecamatan Indralaya Utara, Kabupaten Ogan Ilir. 

"Poktan Cahaya Gemilang mendapat bantuan 11 ekor kambing jenis etawa dari pemprov melalui Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Ogan Ilir.

Di antaranya, 1 jantan dan 10 ekor kambing betina," ujar petugas Penyuluh Pertanian Indralaya Utara, Aprianto. 

Namun, tantangan yang dihadapi karena masih kesulitan beradaptasi di lingkungan baru. Indukan kambing asal Lampung tersebut beberapa mengalami kematian saat beranak.

"Sudah sekitar 6 bulan kambing tersebut diternak dan dikelola kelompok. Kemudian sudah beranak lima kali, tapi mati di saat setelah beranak.

Hingga akhirnya hanya menyisakan total 8 kambing indukan yang masih hidup dan satu ekor anakan," jelas Aprianto. 

Lokasi yang tidak sesuai bisa menyebabkan masalah kesehatan pada kambing. Karenanya, penting memiliki sirkulasi udara yang baik dan jauh dari permukiman padat.

‘’Kandang yang tidak ideal juga bisa menyebabkan stres dan penyakit pada kambing. Sehingga kandang harus cukup luas, bersih, dan memiliki ventilasi yang baik,’’ ujarnya

Selain itu, bibit yang tidak sehat bisa menyebabkan masalah kesehatan dan produktivitas yang rendah. ‘’Perlu juga diperhatikan,  pemberian pakan yang tidak seimbang bisa mengakibatkan kambing kekurangan gizi.

Pastikan pakan yang diberikan mengandung nutrisi yang cukup dan seimbang. Untuk pakan, petani masih menggunakan rumput di sekitar kandang. Saat ini kemarau jadi pakan agak sulit," tukasnya.