https://sumateraekspres.bacakoran.co/

Bravo Polrestabes Palembang-Polda Sumsel, Amankan 4 Terduga Pembunuh Siswi SMP, Ada Bocil Terlibat

KROSCEK TKP : Polisi berpakaian bebas berjaga di depan gerbang Krematorium Sampurna, TPU Talang Kerikil, Selasa sore (3/9). Ada 4 terduga pelaku pembunuh dan pemerkosa AA, dibawa masuk ke areal krematorium. -FOTO: TOMI KURNIAWAN/SUMEKS-

Dari hidungnya terdapat buih warna putih, dan darah. Juga ada seperti bekas kekerasan di leher, pipi, hidung dan mulut. Jenazah anak kedua dari 3 bersaudara itu lalu diautopsi di Ruang Instalasi Forensik RS Bhayangkara M Hasan Palembang.

Usai autopsi, dokter forensik RS Bhayangkara M Hasan Palembang, dr Indra Nasution SpF, menjelaskan busa pada hidung korban itu menandakan akibat kekurangan oksigen berat. “Begitu dilihat dalamnya, lebih jelas lagi,” terangnya, Minggu malam (1/9).

Dari visum luar, katanya  ditemukan ada bekas kekerasan di leher, memar di dagu/pipi kanan, bibir pecah. Leher bekas cekikan? “Bisa dikatakan seperti itu,” sebut dr Indra. Namun ditegaskannya lagi, penyebab kematiannya adalah akibat kekurangan oksigen.

Ketika ditanyakan terkait dugaan kekerasan pada alat vital korban, dia mengatakan pihaknya juga sudah lakukan vagina swab dan rectal swab.  "Ada lah (kekerasan alat vital), bukan untuk konsumsi publik. Nanti penyidiklah," elaknya.

Tim forensik juga sudah mengambil cairan, dikirim ke patologi anatomi (PA), untuk diperiksakan. Dr Indra menambahkan, ada kuku korban yang patah. Tanda perlawanan korban mencakar pelaku? "Bisa jadi," pungkasnya. 

BACA JUGA:Miris, Siswi SMA di Palembang Alami Trauma Mendalam Akibat Bullying, Ayah Korban: Masih Sering Muntah Darah

BACA JUGA:Orang Tua Melarang Pacaran, Pacar juga Menolak Diajak ‘Kawin Lari’, Siswi SMA Akhirnya Gantung Diri

Jenazah AA, sudah dimakamkan di TPU Talang Kerikil, tak jauh dari rumahnya, Senin pagi (2/9). “Dia (korban, red) putri saya satu-satunya yang paling saya sayang. Saya mohon Pak polisi untuk segera menangkap pelakunya. Hukum seberat-beratnya," pinta ayahnya, Saparudin alias Udin (45), sambil menahan tangis.

Udin yang bekerja sebagai caddy golf, menuturkan putrinya itu turut membantu perekonomian keluarga. Sejak kecil hingga SMP, sepulang sekolah jualan balon di depan-depan minimarket. 

Pada hari yang sama itu, polisi juga kembali melakukan Olah TKP di sekitar areal penemuan mayat korban. Dari Inafis Satreskrim Polrestabes Palembang, dan Inafis Ditreskrimum Polda Sumsel. Bahkan anjing pelacak K-9 pun dikerahkan. 

    

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan