Gelar FGD Pencegahan Karhutla, DLHP Sumsel Ajak Semua Stakeholder Satukan Persepsi
--
PALEMBANG, SUMATERAEKSPRES.ID - Dinas Lingkungan Hidup Pertanahan (DLHP) Provinsi Sumatera Selatan (Sumsel) menggelar Focus Group Discussion (FGD) Pencegahan dan Penanggulangan Kebakaran Hutan Kebun dan Lahan Pada Wilayah Ekosistem Gambut di Provinsi Sumatera Selatan 2024 di Novotel Hotel, Rabu (28/8).
Melalui kegiatan ini, DLHP Provinsi Sumatera selatan mengajak semua stakeholder terkait dapat menyatukan persepsi dan pemikiran, selain juga pertemuan ini untuk meningkatkan silaturahmi.
BACA JUGA:Marak Karhutla, Polisi Kejar Pembakar Lahan, Gambut Muba-OKI Silih Berganti Terbakar
BACA JUGA:Karhutlah Meluas, Lahan Gambut 300 Hektar Terbakar
Kegiatan yang dibuka langsung Sekretaris Daerah (Sekda) Provinsi Sumatera selatan, Drs. H. Edward Chandra,MH Yang mewakili Pj. Gubernur Sumatera selatan, Elen Setiadi.
Disampaikan, bahwa Karhutla sudah menjadi perhatian setiap tahunnya, karena dampaknya yang luas.
Apalagi ketika sudah terjadi butuh penanggulangan yang biaya nya tidak sedikit, walaupun tahun ini Karhu tla tidak separah tahun 2019 dan tahun ini juga kemarau basah tetapi tetap harus dapat dikendalikan.
Salah satu aspek yang juga diharapkan dapat maksimal di pencegahan.
"Pencegahan ini kita meminta dukungan semua, baik dari pencegahan dari dunia usaha, dan tindakan tegas dari aparat penegak hukum bagi pembakar hutan dan lahan agar ada efek jera," Sampainya saat membuka FGD.
Melalui FGD ini juga diharapkan dapat ada solusi dari permasalahan karhutla.
"FGD dapat menghasilkan masukkan yang konstruktif untuk dapat mengatasi masalah ini," Katanya.
Kepala Dinas Lingkungan Hidup Dan Pertanahan Provinsi Sumsel, Herdi Apriansyah, S.STP,MM mengatakan, pelaksanaan FGD penting untuk menyamakan persepsi mengenai isu, topik, dan kebijakan dalam pencegahan dan penanggulangan kebakaran hutan, kebun dan lahan di Sumatera Selatan.
"Kita bicara pencegahan, maka harus sama dulu persepsi dan pemikirannya. Kegiatan seperti ini InsyaAllah kita berbicara tidak hanya lahan gambut saja tetapi kebakaran hutan, kebun dan lahan secara menyeluruh," Sampainya.
Dengan begitu, katanya. Pemahaman dan rasa memiliki terhadap lahan - lahan yang ada semakin erat, terutama perusahaan sebagai pemilik konsensi lahan.