Peringatan Harganas Diharapkan Dorong Percepatan Penurunan Stunting di Sumsel

BANYUASIN, SUMATERAEKSPRES.ID - Dengan kesediaan Pemerintah Kabupaten Banyuasin menjadi tempat pelaksanaan Peringatan Hari Keluarga Nasional XXX pada pertengahan tahun nanti merupakan upaya untuk mendorong percepatan penurunan angka stunting di Provinsi Sumsel khususnya di Kabupaten Banyuasin. Hal ini disampaikan Deputi KS PK BKKBN RI Nopian Andusti, S.E., M.T didampingi Asisten Deputi Hubungan Lembaga Negara dan Lembaga Pemerintahan, Deputi Bidang Hubungan Kelembagaan dan Kemasyarakatan, R. Hadi Nugroho dan Asisten Deputi Peningkatan Kualitas Kependudukan dan KB Ir. Andi Rahmadi., M.Sc (Kemenko PMK), Kepala Perwakilan BKKBN Provinsi Sumsel Mediheryanto S.H.,M.H saat rapat persiapan Harganas XXX bersama Bupati Banyuasin H. Askolani, di Kantor Pemkab Banyuasin (10/3/2023) dan dilanjutkan peninjauan lokasi Harganas XXX di Kabupaten Banyuasin. Nopian menyampaikan pesan dari Kepala BKKBN RI apresiasi yang tinggi untuk Gubernur Sumsel dan Bupati Banyuasin yang sudah bersedia menjadi Tuan Rumah Harganas XXX mendatang.

BACA JUGA : Fuji Beberkan Rahasianya Mampu Beli Rumah Rp13 Miliar di Usia Muda, Ternyata Ini Penyebabnya..
Kata Dia, pada kesempatan penyelenggaraan Harganas XXX Juli nanti, Kabupaten Banyuasin agar melakukan kegiatan bedah rumah dengan melakukan kerjasama pihak swasta. BKKBN sendiri memiliki data by name by address terkait rumah tidak layak huni yang ada di Pendataan Keluarga 2021 (PK-21). Menurut Nopian, pada Harganas 2023 nanti, diharapkan dibuka langsung oleh Presiden RI Joko Widodo sehingga masyarakat mendapat arahan langsung dari terkait program Pembangunan Keluarga, Kependudukan dan Keluarga Berencana. BKKBN Terkait stunting, Nopian mengatakan, Harganas dapat dijadikan momen semangat seluruh pemangku kepentingan dalam mendorong percepatan penurunan stunting di daerahnya masing-masing. Sementara itu, sebelumnya, Bupati Banyuasin H. Askolani juga menceritakan terkait permasalahan stunting hingga tingginya perkawinan dini di salah satu desa di Kabupaten Banyuasin, yakni Desa Sungsang yang dikenal sebagai desa wisata. Adapun prevalensi stunting di Kabupaten Banyuasin sendiri saat ini masih 22%. Angka tersebut tentunya di bawah prevalensi stunting nasional yakni 24,4%.
BACA JUGA : Sinopsis Film CREED III, Duel Emosional Dua Sahabat Masa Kecil di Panti Asuhan di Ring Tinju
“Di desa Sungsang pernikahan dini tinggi. Banyak janda usia sekolah karena budaya banyak anak putus sekolah disitu faktornya marriage by accident di desa. Ceritanya dulu terisolir desa itu gak bisa kesana kecuali pakai speedboat,” ujarnya. Kendati demikian, sambung Askolani, lima tahun kebelakang angka pernikahan dini mulai turun karena Pemkab Banyuasin telah melakukan perbaikan infrastruktur sehingga desa Sungsang saat ini mulai berkembang dan menjadi salah satu pusat wisata kuliner di Kabupaten Banyuasin. Turut Hadir Asisten Deputi Hubungan Lembaga Negara dan Lembaga Pemerintah Kemensetneg R. Hadi Nugroho, Asisten Deputi Peningkatan Kualitas Kependudukan dan Keluarga Berencana Kemenko PMK Andi Rahmadi, Direktur Perizinan Berusaha Sektor Industri Kementerian Investasi /BKPM RI Diwakili Kepala Sub Bagian Direktorat PPBSI Erlina Novi Siregar Direktur Pemberdayaan Ekonomi, Keluarga Ahmad Taufik, Direktur KIE Eka Sulistya Ediningsih, Direktur Teknologi Dan Data Mahyuzar, Kepala Perwakilan BKKBN Prov. Sumsel Medi Haryanto, SH., MH PJ Sekretaris Daerah Kab. Banyuasin Hasmi, S.Sos., M.Si Asisten II Setda Banyuasin Drs. H.M. Yusuf, M.SI staf Khusus Bupati Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan Perlindungan Anak Prov. Sumsel Henny Yulianti, S.IP, MM, Para Kepala Opd Prov. Sumsel, Para Kepala Opd Pemkab Banyuasin. (ADV/sumateraekspres.id)

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan