Buang Gengsi, Kini Gaji Dua Digit

*Kuliah Plus Magang di Beihai Tiongkok, Dapat Ilmu, Pengalaman dan Gaji

Kuliah plus magang di Guilin University of Electronic Tecnhology di Kota Beihai, Provinsi Guangxi, Tiongkok terbukti menghasilkan lulusan berkualitas. Tahun ini, pascapandemi Covid-19, Universal Education and Training Center sebagai mitra universitas top itu akan kembali meneruskan program tersebut.

Tiga tahun menempuh pendidikan plus magang di Tiongkok, Erik, pemuda asal Jawa kini sudah bekerja di sebuah perusahaan besar. Gajinya dua digit. Tentu saja ini yang diimpikan para pencari kerja. Dia salah satu dari 20 alumni Guilin University of Electronic Tecnhology di kota Beihai, Provinsi Guangxi, Tiongkok angkatan 2019.

Belum lama pulang ke Indonesia. Dia kembali ke kampung halamannya dan kini sudah bekerja. “Bisa kuliah sambil magang di universitas top itu merupakan kebanggaan buat saya,” kata dia dalam testimoninya yang ditampilkan staf Universal Education and Training Center, kemarin (9/3).

Erik sudah merasakan kemudahan menuntut ilmu di Guilin University of Electronic Tecnhology tersebut. Awalnya, Erik yang berasal dari keluarga sederhana mengaku tak terpikir untuk bisa kuliah di universitas bertaraf internasional. “Tapi dengan tekad, semangat dan kemauan, begitu dapat informasi ada program kuliah sambil magang ini, saya tertarik dan ikut,” imbuh dia.

Jadilah, 2019 dia berangkat bersama 19 calon mahasiswa lain dari Sumsel dan beberapa provinsi lain ke Tiongkok. Banyak ilmu dan pengalaman berharga yang didapatnya. Apalagi, baru tiga bulan di sana. Covid-19 melanda Tiongkok. “Terpaksa dua bulan pertama minta kiriman dari orang tua. Tapi setelahnya, magang jalan, dapat gaji . Saat itu sebulannya Rp5-6 juta, cukup untuk saya kuliah, makan dan lainnya,” beber Erik.

Selama di sana, Erik dan para mahasiswa dari Indonesia belajar segala sesuatu tentang negara itu. Mulai budaya, perilaku, pergaulan hingga ilmu pengetahuan dan keterampilan. “Yang paling berkesan, mereka begitu peduli dengan kita yang mahasiswa asing. Terasa betul saat Covid. Dijaga betul oleh para lao tse (guru/pengajar). Sekarang walau sudah tidak di sana, mereka masih bertanya kabar kita,” tuturnya. BACA JUGA : Cara Mengelola Keuangan Bagi Mahasiswa

Kini, Erik sudah bekerja di sebuah perusahaan di wilayah Indonesia Timur. Bahasa Mandarin yang ia pelajari membawa keberuntungan baginya hingga dipercaya pada posisi sekarang. “Untuk gaji, dua digit,” imbuhnya.

Dia berpesan agar para pelajar yang akan mengikuti jejaknya harus punya semangat dan tekad kuat untuk bisa sukses mengikuti program kuliah plus magang ini. “Yang penting lagi, buang jauh-jauh gengsi,” tegas dia.

Sementara, Lelia Apriana, Koordinator Universal Education and Training Center yang berkantor di Jl Residen A Rozak, Kecamatan Ilir Timur III menjelaskan, program kuliah plus magang ini memang banyak peminatnya. “Kuota untuk Indonesia sekitar 2.000 orang. Kita berusaha memfasilitasi sebanyak-banyaknya calon mahasiswa dari Sumsel yang mau kuliah sambil magang di Guilin University of Electronic Technology,” kata dia, kemarin.

Dijelaskannya, program ini kuliah D-3. Memang dipaket dengan magang pada perusahaan-perusahaan yang ada di Tiongkok. Biaya kuliah mereka hanya 7.000 RMB atau setara Rp15 juta per tahun. Sedangkan dari magang, para mahasiswa program ini bisa dapat gaji 4.000-5.000 RMB/bulan atau setara Rp8-12 juta/bulan.

Jadi dengan gaji tiga bulan magang, sudah mampu menutupi biaya kuliah setahun. “Dari pihak universitas bahkan berikan keringanan, biaya kuliah itu bisa dicicil 10 kali dalam setahun. Jadi ini sangat membantu mahasiswa dari keluarga yang kurang mampu,” beber Lelia didampingi Viana, Staf Bagian Hubungan Internasional Universal Education and Training Center.

Sistem program ini, para mahasiswa dalam satu semester 2 bulan kuliah, 2 bulan magang di perusahaan. Ada dua bulan lagi mahasiswa bisa memilih, mau magang atau liburan dan jalan-jalan. “Kebanyakan mahasiswa dari kita pilih magang, dengan begitu mereka bisa dapat gaji,” tambahnya.

Di kampus, mereka tinggal di kamar asrama. Ada dua pilihan, satu kamar 4 orang dengan biaya sekitar 200 RMB atau sekitar Rp400 ribuan. Kalau sekamar 8 orang hanya 100 RMB atau kurang lebih Rp200 ribuan. Kalau tingal di asrama pabrik, gratis.

Untuk makan juga murah. “Sekali makan paling 10-15 RMB atau Rp20-30 ribu,” imbuhnya.

Nah, untuk yang berminat kuliah sambil magang di Guilin University of Electronic Tecnhology, ada tiga jurusan yang bisa dipilih. Jurusan Teknik Informasi dan Elektronik, Teknologi Aplikasi Komputer, serta jurusan Manajemen Pariwisata. Kesempatan ini terbuka untuk semua lulusan SMA, SMK, dan MA. Maksimal usia 30 tahun. Tak ada masalah bagi yang belum punya kemampuan berbahasa Tionghoa. “Kami akan berikan kursus bahasa Mandarin dasar selama 3-4 bulan sebelum berangkat. Tiap hari 1,5 jam pertemuan,” tambah Lelia.

Lalu, berapa biaya untuk ikut program ini? Dijelaskan Lelia, peserta yang ingin ikut program kuliah plus magang ini cukup bayar biaya pengurusan keberangkatan Rp14,5 juta. “Saat ini sedang ada diskon,” ungkapnya.

Biaya itu sudah termasuk konsultasi pemilihan universitas, konsultasi pendaftaran universitas, pre-screening dokumen, pendaftaran universitas, kursus bahasa Mandarin dasar, pengajuan visa dan terjemahan dokumen. “Bagi yang sudah menguasai bahasa Mandarin dengan bukti memiliki sertifikat HSK 3 score 180 atau lebih, dapat potongan lagi Rp3,5 juta,” jelas dia.

Biaya itu memang belum termasuk tiket pesawat. Tapi, ucap Lelia, jika ditotal secara keseluruhan, biaya untuk bisa kuliah plus magang di Tiongkok ini terbilang murah. Diakui Lelia, peminat program ini tidak hanya dari Sumsel. Banyak pula dari provinsi lain.

Sebelum mendaftar, dari Universal Education and Training Center tentu ada penilaian terlebih dahulu. Setelah memastikan calon peserta memenuhi semua syarat, barulah bayar booking fee Rp1 juta dan disusul 50 persen biaya pengurusan keberangkatan. “Biasanya, kalau sudah tahap ini pasti lulus dan diterima. Kalau pun tidak lulus karena sesuatu hal, kita akan refund yang sudah dibayarkan 50 persen tadi setengahnya,” tutur Lelia.

Nantinya, semua peserta akan ikut sesi wawancara online dengan perwakilan dari pihak kampus. Ditambahkannya, para mahasiswa yang sudah lulus, sebagian besar kini sudah bekerja. Banyak yang direkrut perusahaan asing karena sudah punya pengalaman di perusahaan-perusahaan Tiongkok. Gaji mereka juga cukup memuaskan.

Bagi yang berminat, bisa datang ke kami dekat SMA Maitreya Palembang. Atau hubungi nomor telepon 085200006888, 085268336868, 085366688852, dan 081279876697. Untuk pendaftaran peserta kuliah plus magang tahun ini, ditunggu hingga Mei. Setelah pembekalan, September berangkat ke Tiongkok,” pungkasnya. (*/tha

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan