Makna Merdeka Belajar bagi Anak Berkebutuhan Khusus
Oleh: Sri Warih Handayani SPd Waka Kurikulum SLB N Pembina Palembang-foto: ist-
Sebaliknya, orang yang memiliki Mental Age rendah cenderung kesulitan dalam menghadapi masalah dan memecahkan masalah. Mereka juga cenderung memiliki prestasi yang lebih rendah dalam belajar dan kehidupan pribadi. Untuk memenuhi kebutuhan belajar pada ABK, guru dapat melakukan perencanaan pembelajaran dengan lintas elemen bahkan lintas fase, disesuaikan dengan karakteristik dan kebutuhannya.
Ada beberapa penyesuaian Kurikulum Merdeka untuk SLB, pertama, Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5) dengan mengusung tema yang tidak berbeda dengan satuan pendidikan reguler, hanya saja kedalaman materi dan aktivitas disesuaikan dengan karakteristik dan kebutuhan peserta didik.
Kedua, ada 18 mapel pendidikan seni dan keterampilan sebagai program pilihan, Ketiga, jam pelajaran 40% - 60% berisi pendidikan seni dan keterampilan. Pada jenjang SDLB, (7 -10 jam per-minggu, jenjang SMPLB 13 jam per- minggu, jenjang SMALB 20 jam per-minggu.
Hal ini didasarkan pada penekanan kemandirian dan pengembangan keterampilan adaftif pada peserta didik. Pemberian program vokasional bagi peserta didik SMPLB dan SMALB sebagai persiapan menuju dunia kerja setelah lulus nanti.
Keempat, Mapel Seni pada jenjang SMPLB dan SMALB, pada kelompok mapel umum berfungsi sebagai apresiasi dan terapi, sedangkan pada kelompok keterampilan berfungsi sebagai pembekalan profesi. Kelima, Program khusus (Progsus) atau program kompensatoris disesuaikan dengan kekhususan atau kekurangan anak.
BACA JUGA:Anak Berkebutuhan Khusus Terpanggang dalam Rumah, Suherni: Terakhir Anak Saya Bilang… Mak, Mamak
Progsus bertujuan untuk membantu anak memaksimalkan indera yang dimiliki dan mengatasi keterbatasannya meliputi progsus bagi ABK Tunanetra adalah Pengembangan orientasi, mobilitas, sosial dan komunikasi, progsus bagi ABK Tunarungu adalah Pengembangan Komunikasi persepsi bunyi dan irama, progsus bagi ABK Tunagrahita adalah Pengembangan bina diri, progsus bagi ABK Tunadaksa adalah Pengembangan bina diri dan bina gerak dan progsus bagi ABK Autisme adalah pengembangan komunikasi, interaksi sosial dan perilaku.
Semangat Merdeka Belajar tidak hanya perlu dikumandangkan, tetapi perlu diwujudkan melalui pembelajaran mandiri yang bersifat inklusif. Lewat pendidikan, harkat dan martabat, ABK bisa terangkat. Maka dari itu, SLB sebagai sekolah yang melayani peserta didik berkebutuhan khusus mengutamakan pembelajaran yang terpusat pada peserta didik, pemberian materi yang bersifat aplikatif dan disesuaikan dengan kemampuan peserta didik.
Selain mendapatkan ilmu, ABK juga bisa diajarkan untuk mengoptimalkan potensi diri yang berujung pada raihan prestasi. Sehingga mereka mampu hidup mandiri, mampu mengaktualisasikan diri mereka sendiri sebagai bagian dari masyarakat. Masyarakat perlu lebih terbuka dan menerima kehadirannya, termasuk tidak meledek, mengabaikan, merundung, dan tidak berlaku diskriminatif.