PALEMBANG, SUMATERAEKSPRES.ID – Sulam angkinan merupakan sulam khas Sumsel dengan ciri khas benang emas dan warna warni.

Usaha sulam angkinan di Kelurahan Sungai Lais, Kecamatan Kalidoni ini sudah berjalan secara turun temurun sejak tahun 1970 hingga sekarang. Usaha itu dirintis oleh Ayu, pemilik Sulam Angkinan. 

BACA JUGA:Minyak Jelantah Jadi Bernilai Ekonomis, Kampung Souvenir, Kecamatan Sematang Borang

BACA JUGA:Dari Kawasan Kumuh Jadi Destinasi Wisata

Di sana ia dibantu puluhan perajin sulam angkinan yang berasal dari masyarakat kampung yang berada di Jl Mayor Zen, Lrg Tanjungan RT 009 RW 002. 

“Mayoritas mata pencaharian di Kampung Sunan (Sulam Angkinan) ini sebagai pengrajin sulam angkinan. Ini juga sebagai salah satu upaya kami melestarikan budaya Sumsel,” ujar Ayu. 

Ia berharap dengan terbentuknya Kampung Sunan dapat mengangkat potensi sulam angkinan yang sudah ada sejak lama.

“Kami juga ingin melestarikan salah satu budaya ciri khas Sumsel, menciptakan destinasi wisata baru, meningkatkan ekonomi kreatif masyarakat, membuka lapangan kerja, memperluas pangsa pasar, serta meningkatkan kreatifits pengrajin,” jelasnya.

Dalam Lomba Kampung Kreatif 2024, Kecamatan Kalidoni pun mengunggulkan Kampung Sunan. Camat Kalidoni, M Rama Cahya Putra menjelaskan hampir seluruh warga di Kampung Sunan ini merupakan pengrajin sulam angkinan.

“Kita tahu sulam angkinan merupakan kerajinan khas Palembang. Kita coba angkat supaya makin lestari dan populer banyak yang kenal,” tuturnya. 

Kadispar Kota Palembang, Kgs H Sulaiman Amin berharap Lomba Kampung Kreatif 2024 ini bisa mengangkat potensi kampung-kampung yang ada di Kota Palembang.

BACA JUGA:Tempatnya Edukasi dan Wisata Al-Quran, Kampung Desa Quran, Kecamatan Kalidoni

BACA JUGA:Ciptakan Lingkungan Kreatif dan Inovatif

“Yang belum terekspos bisa terpublikasi lewat lomba ini,” ujarnya. Ia berharap kerajinan sunan angkinan yang sudah ada semakin lestari, dan berkelanjutan, hingga memberikan penghasilan bagi masyarakat sekitar.