https://sumateraekspres.bacakoran.co/

90 Persen Warga Kampung Produksi Tempe

PRODUKSI: Tim juri melihat langsung proses produksi tempe yang dilakoni warga Perumahan Primkopti di Jl Macan Lindungan, Kelurahan Bukit Baru Kecamatan Ilir Barat I sejak tahun 1990. (sandi)--

PALEMBANG, SUMATERAEKSPRES.ID - Konsep Kampung Kreatif tidak hanya fokus pada pembinaan UMKM dan sektor pariwisata, namun bagaimana kampung tersebut bisa mengembangkan diri dengan potensi yang ada. 

Seperti warga Perumahan Primkopti di Jl Macan Lindungan, Kelurahan Bukit Baru Kecamatan Ilir Barat I.

BACA JUGA:Ciptakan Agrowisata Perikanan Terpadu

BACA JUGA:Unggulkan Kampung Kreatif Es Putri Mandi

Dimana, perumahan yang berdiri sejak tahun 1990 ini, sekitar 90 persen warganya memiliki usaha pembuatan tempe dan berdagang tempe. 

Bahkan, produksinya tak hanya dijual di wilayah Kecamatan Ilir Barat 1 saja, tapi juga ke kecamatan lain di Kota Palembang hingga luar Kota Palembang. 

"Total di sini ada 65 industri tempe skala rumah tangga, beserta pedagang tempe mencapai 80-an.

Kegiatan pembuatan dan industri tempe sudah ada lebih dari tiga dekade atau sejak 1990-an," kata Ketua Kampung Kreatif Kopti Lestari, Siswo Waluya di sela-sela peninjauan lapangan oleh tim juri Lomba Kampung Kreatif, Rabu (21/8). 

Terkait tempe sendiri, diakuinya, sejak beberapa tahun terakhir pihaknya terus melakukan inovasi tak hanya fokus pada pembuatan tempe juga mengolah tempe tadi menjadi panganan yang enak dan menarik untuk disajikan. 

"Hal ini terus kami dorong ke pelaku usaha pembuatan tempe dan industri agar selalu berinovasi terhadap kuliner kedelai tersebut.

Salah satunya dijadikan keripik tempe dan sebagainya, sehingga harganya ikut terdongkrak. Tentu saja ini bisa meningkatkan perekonomian pembuat dan industri tempe tersebut," bebernya. 

Camat Ilir Barat I, Alexander menjelaskan dipilihnya Perum Kopti di Kelurahan Bukit Baru ini karena hampir sebagian besar atau mayoritas penduduknya di setiap rumah merupakan pelaku pembuatan tempe yang dibina langsung ketua RT dan RW setempat. 

"Penunjukannya tidak asal-asalan, kita sudah melihat langsung. Usaha ini bukan tercipta dalam waktu yang singkat atau 1-2 hari maupun 1-2 tahunan, namun sudah puluhan tahun. Bahkan setiap rumah memproduksi tempe," tegasnya. 

Ketua Dewan Juri Lomba Kampung Kreatif 2024, RM Ali Hanafiah mengungkapkan, perlombaan ini lebih pada pengembangan dan pembangunan kawasan tersebut. 

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan