https://sumateraekspres.bacakoran.co/

Cacar Monyet Belum Ada Obat, Daya Tahan Lemah, Anak-Anak Lebih Mudah Tertular

dr Harun Hudari SpPD KPTI FINASIM-foto: ist-

PALEMBANG, SUMATERAEKSPRES.ID - Cacar Monyet merupakan penyakit disebabkan virus berasal dari hewan. Tampilanya mirip dengan cacar air, bintil-bintil berair. Virus ini awalnya menular dari hewan ke manusia melalui cakaran atau gigitan.

“Penularan, bisa juga lewat kontak langsung cairan tubuh hewan yang terinfeksi,” ujar dr Harun Hudari SpPD KPTI FINASIM, Spesialis Penyakit Dalam Konsultan Penyakit Tropik Infeksi RSMH Palembang 

Hingga kini belum ada metode pengobatan cacar monyet. Saat ini belum ada obatnya. “Selain menyerang pada kulit juga bisa menyerang pada organ lain seperti paru-paru, otak  dan mata,"terangnya. Penyakit ini bisa menyerang siapa saja, orang dewasa ataupun anak-anak. 

Untungnya, cacar monyet memiliki tingkat kesembuhan  tinggi. Namun,  orang yang terkena  penyakit ini bisa mengalami komplikasi seperti, infeksi bakteri, infeksi paru-paru, radang otak (ensefalitis) dan Infeksi kornea (keratitis). "Risiko terjadinya komplikasi berat lebih tinggi pada anak-anak, yang daya tahan tubuhnya lemah," jelas dr Harun.

Menurutnya, pencegahan utama cacar monyet dengan menghindari kontak langsung dengan hewan,  rajin mencuci tangan dengan air dan sabun hand sanitizer. Kemudian, hindari berbagi penggunaan alat makan dengan orang lain. 

BACA JUGA:WARNING, WHO Sebut Wabah Cacar Monyet Sudah Menyebar ke Banyak Negara

BACA JUGA:Wajib Tau, Ini Beda Flu Singapura dengan Sariawan dan Cacar

"Terpenting jangan  menggunakan barang yang sama dengan orang terinfeksi cacar monyet,"katanya. Beberapa gejala cacar monyet seperti demam, batuk, mata merah, hidung berair, hilang nafsu makan, ruam atau bintik merah di kulit yang bertahan 2-4 minggu dan bulu rontok. 

Orang-orang dengan perilaku LGBT termasuk yang rentan terkena cacar monyet. Sebab, faktor penularan dari  antar manusia yang paling sering adalah dari air liur atau dari cairan tubuh orang. "Kelompok GBT kontak tubuhnya lebih besar. Apalagi jika terjadi anal seks yang menyebabkan luka," tandasnya. 

Gejala cacar monyet biasanya muncul berupa ruam kulit atau lesi mukosa yang dapat bertahan 2–4 minggu. Gejala lainnya seperti demam, sakit kepala, nyeri otot, sakit punggung, energi rendah, dan pembengkakan kelenjar getah bening. 

Penularan, virus ini dapat menyebar melalui kontak langsung dengan lesi kulit yang menular, tetesan pernapasan dari kontak dekat yang berkepanjangan, dan kontak dengan bahan yang terkontaminasi. Penularan dari hewan ke manusia juga bisa terjadi. 

BACA JUGA:INNALILLAHI! Pasien Cacar Monyet Meninggal. Bukan Karena Infeksi Mpox, Tapi Karena Komorbid Ini

BACA JUGA:Timbul Cacar hingga Sebabkan Kelumpuhan

Pencegahan terbaik, menghindari kontak dekat dengan individu atau hewan yang terinfeksi. Menjaga kebersihan dapat membantu mencegah penyebaran virus cacar monyet. Vaksinasi juga tersedia untuk mereka yang berisiko lebih tinggi. 

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan