https://sumateraekspres.bacakoran.co/

Kampung Dogan Sejak Tahun 1976

TINJAU : Peninjauan Kampung Dogan di Simpang Dogan, Kelurahan Sako Baru, Kecamatan Sako. Kampung ini sudah ada sejak tahun 1976. FOTO: EVAN/SUMEKS--

"Kampung Dogan tetap bertahan meski menghadapi tantangan besar seperti pandemi Covid-19. Kreativitas warga yang mampu mengolah dogan menjadi produk lain seperti asinan dan jelly menunjukkan ketangguhan dan inovasi yang patut diapresiasi," kata Nova.

Slamet (70), seorang pedagang dogan pertama di Simpang Dogan adalah saksi hidup perjalanan panjang kampung ini. Ia memulai usaha berjualan dogan sejak 1976 hingga 1992, sebelum beralih menjadi tukang pijat urut. 

BACA JUGA:Unggulkan Kampung Kreatif Es Putri Mandi

BACA JUGA:Ciptakan Agrowisata Perikanan Terpadu

Salah satu juri, Dr Sri Rahayu menyampaikan apresiasinya terhadap upaya warga menjaga keberlangsungan usaha dan kebersihan lingkungan.

"Kampung Dogan memiliki potensi besar untuk menjadi destinasi wisata lokal yang menarik," ungkapnya. (adv)


TINJAU : Peninjauan Kampung Dogan di Simpang Dogan, Kelurahan Sako Baru, Kecamatan Sako. Kampung ini sudah ada sejak tahun 1976. FOTO: EVAN/SUMEKS

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan