Ciptakan Agrowisata Perikanan Terpadu
--
PALEMBANG, SUMATERAEKSPRES.ID – Lomba Kampung Kreatif Tahun 2024 yang digelar Dinas Pariwisata Kota Palembang bekerjasama dengan Sumatera Ekspres memasuki tahapan penilaian tinjauan ke lapangan.
Di hari pertama tinjauan, Minggu (18/8), para Dewan Juri mendatangi Kampung Budidaya Ikan yang ada di RT 23, Kelurahan Keramasan, Kecamatan Kertapati.
BACA JUGA:Satu Kampung Bikin Es Puter, Unggulkan Kreativitas UMKM Hingga Edu Wisata
BACA JUGA:Ciptakan Agrowisata Perikanan Terpadu, Tim Juri Kunjungi Kampung Kreatif Budidaya Ikan di Keramasan
Hadir sebagai Koordinator Dewan Juri, Maulidia Wahyuni (Kabid Ekonomi Kreatif Dispar Palembang), Ketua Dewan Juri, RM Ali Hanafiah SH (Sejarawan, Budayawan) bersama anggota, yaitu Vita Sandra (Disbudpar Sumsel), Yudi Suhairi (Komite Ekonomi Kreatif), Dr Sri Rahayu (Akademisi), Dr Muhammad Juliansyah Putra (Dosen ITB), serta perwakilan Sumatera Ekspres.
Ketua Dewan Juri, RM Ali Hanafiah mengatakan penilaian lomba Kampung Kreatif Tahun 2024 sudah memasuki tahun ke-5.
“Artinya sudah 5 tahun perlombaan ini diselenggarakan. Kami berharap setiap kecamatan di Kota Palembang itu memiliki kampung-kampung kreatif, namun bukan kampung aladin yang diciptakan semalam,” ujarnya saat kunjungan, kemarin.
Diharapkan keberadaan kampung kreatif dapat meningkatan kesejahteraan dan pendapatan masyarakat sebagaimana tujuan perlombaan ini digelar.
Lurah Keramasan, Virgiyanti SSos MSi menjelaskan pihaknya sengaja memilih kampung ini sebagai peserta lomba karena merupakan kampung budidaya perikanan yang dikelola warga langsung.
“Di sini kampungnya sudah terbentuk. Sudah ada kolam budidaya, peternakan bebek dan ayam, pertanian. Lokasi ini merupakan sentra perikanan yang ada di Kelurahan Keramasan.
Kami berharap ke depan kampung ini pun menjadi jujukan wisata, khususnya wisata pemancingan dan agrowisata pertanian,” pungkasnya.
Penyuluh Perikanan, Vini Sushanti menjelaskan lokasi pembudidayaan ikan di kampung ini sebenarnya sudah ada sejak tahun 2007 yang dikelola oleh salah satu warga.
Kemudian pada tahun 2022, pihaknya membentuk kelompok budidaya perikanan sebanyak 10 orang. “Di sini ada 6 kolam ikan nila, lele, dan gurame yang dipanen setiap 2-3 bulan sekali.
Sekali produksi bisa mencapai 500 kg ikan, dijual ke pedagang-pedagang pasar tradisional di Palembang,” jelasnya.