Keturunan Balaputradewa, Kesaktian Tak Terkalahkan
SUASANA DESA LUBUK KELIAT: Desa Lubuk Keliat tak lepas dari sejarah dua tokoh, Puyang Muara Rambang dan Puyang, Embun. Hingga kini makam masih sering dikunjungi warga. FOTO: ANDIKA/SUMEKS--
OGAN ILIR, SUMATERAEKSPRES.ID - Lubuk Keliat merupakan satu dari 10 nama desa di Kecamatan Lubuk Keliat Kecamatan Ogan Ilir. Jaraknya sekitar 46 km dari pusat kota kabupaten, Indralaya.
Berkembangnya Desa Lubuk Keliat tidak lepas dari sejarah 2 tokoh yang sangat dihormati di masa lampau. Saksi bisu yang hingga kini masih tetap terjaga tersebut adalah keberadaan makam puyang Embun dan puyang Muara Rambang.
BACA JUGA:Moncer, Pemkab Ogan Ilir Raih 2 Penghargaan Tingkat Nasional Sekaligus, ProKlim 2024 dan UHC Award
BACA JUGA:Sukses Haflah dan Wisuda 3 Cabang Ponpes Al Ittifaqiah Indralaya
Salah satu cerita rakyat yang ada di Desa Lubuk Keliat, Ogan Ilir adalah tentang nilai-nilai sejarah Puyang Muara Rambang. Makam puyang Muara Rambang terletak di bagian Ulu.
Salah satu ciri khasnya, ketika sampai di makam puyang Muara Rambang, akan langsung disambut kawanan monyet. Konon para monyet tersebut merupakan para penjaga makam.
Pengurus makam Muara Rambang, Nilawati mengatakan, hingga kini masih saja beberapa kunjungan dari peziarah yang datang untuk memanjatkan doa kepada leluhur.
"Biasanya ramai dikunjungi peziarah di hari Ahad. Beberapa peziarah datang dari berbagai daerah. Di antaranya Prabumulih, OKI, Palembang dan berbagai daerah Sumsel lainnya. Juga ada dari luar provinsi lain," tukasnya.
Berdasarkan informasi dari berbagai sumber, puyang Muara Rambang merupakan putra mahkota dari Kerajaan Sriwijaya. Konon, puyang Muara Rambang adalah keturunan Balaputradewa, raja dari Kerajaan Sriwijaya.
Puyang Muara Rambang adalah sosok yang hampir tidak pernah kalah dalam segi apa pun. Banyak orang yang tidak mampu mengalahkan dirinya.
Kesaktian dan keajaiban yang dimilikinya sangat disegani oleh pengikutnya maupun musuh-musuhnya.
Puyang Muara Rambang juga dikenal sebagai sosok baik hati. Bukan hanya kepada manusia tetapi ke makhluk lain juga, seperti hewan dan tumbuh-tumbuhan.
Sehingga nilai-nilai sejarah Puyang Muara Rambang pada saat ini masih cukup eksis keberadaannya. Karena masih mendapat dukungan dari masyarakat.
Hal ini dikarenakan banyak nilai-nilai yang terkandung yang ada pada Puyang Muara Rambang. "Biasanya peziarah yang datang ke sini sambil berdoa kepada sang Pencipta agar hajatnya di lancarkan.