Ciptakan Destinasi Wisata Baru
KERAJINAN ECENG GONDOK: Warga Kampung Kreatif Kumpe Craft Pulau Kemaro menunjukkan produk kerajinan dari eceng gondok. FOTO: BUDIMAN/SUMEKS--
PALEMBANG, SUMATERAEKSPRES.ID – Dinas Pariwisata Kota Palembang komitmen menciptakan destinasi-destinasi wisata baru berbasis masyarakat lokal di Kota Palembang. Salah satu upayanya melalui Lomba Kampung Kreatif yang kembali digeber tahun 2024 ini.
“Tahun ini menjadi tahun ke 5 kita gelar lomba ini. Perlombaan ini resmi kita buka hari ini (kemarin, red) hingga 31 Agustus 2024 mendatang,” ujar Kadispar Kota Palembang, Drs Kgs H Sulaiman Amin melalui Kepala Bidang Ekonomi Kreatif, Maulidia Wahyuni di sela-sela penilaian peserta, kemarin.
BACA JUGA:Bantu Promosikan Pariwisata Palembang, /Leo-Tasya, Bujang dan Gadis Palembang 2024
BACA JUGA:6 Destinasi Wisata Palembang yang Masuk Kawasan Strategis Nasional, Cuss Traveling Kesini!
Konsep pemilihan kampung kreatif pada umumnya sama seperti tahun-tahun sebelumnya. Pesertanya berasal dari 18 Kecamatan yang ada di Kota Palembang.
Tapi tahun ini ada 19 peserta Lomba Kampung Kreatif, dua peserta di antaranya berasal dari 1 Kecamatan yakni Kalidoni.
“Kami berharap lewat perlombaan ini bisa meningkatkan kreativitas, memberdayakan masyarakat, serta melahirkan destinasi wisata baru di Palembang,” lanjutnya.
Sebagai awal penilaian perlombaan, pihaknya memulai dengan paparan peserta kampung kreatif mulai 9 Agustus hingga 15 Agustus mendatang. Selanjutnya peninjauan lapangan 19-24 Agustus, sementara puncaknya pengumuman pemenang pada 29 Agustus dan pameran hasil kampung kreatif pada 29-31 Agustus 2024. “Kita persilahkan kepada para peserta untuk menampilkan produk kreatifnya pada ajang pameran ini. Gratis,” bebernya.
Sementara pada paparan hari pertama di Kantor Dispar Palembang, ada 6 peserta tampil, masing-masing Kecamatan Kemuning, Ilir Timur II, Alang Alang Lebar, Plaju, dan 2 dari Kalidoni.
Kecamatan Kemuning memboyong Kampung Rajut Ariko yang berada di Kelurahan Ario Kemuning. Ketua Kampung Kreatif, Zuhrowati mengatakan terciptanya kampung ini berawal dari hobby ibu-ibu rumah tangga yang ada di Ario Kemuning hingga terbentuk Kelompok Rajut Ariko pada awal 2021.
“Semula hanya beranggotakan 2 orang, kini sudah menjadi 15 orang,” ceritanya. Sedikit banyak produk rajut yang dihasilkan telah memberikan penghasilan tambahan dan perekonomian bagi keluarga.
Adapun kegiatan di kampung ini, seperti pusat kegiatan kampung kreatif, pembuatan rajutan dan aksesoris, sarana olahraga Ariko, kegiatan posyandu dan posbindu, serta usaha kuliner.
Paparan kedua dari Staf PMK Kecamatan IT 2, Rila Amalia menjelaskan pihaknya mengandalkan kampung kreatif Kumpe Craft yang berada di Pulau Kemaro.
Kampung memproduksi aneka kerajinan tangan dari bahan baku eceng gondok yang berlimpah di Pulau Kemaro.