Warisan Raso Sumsel, Hadirkan 40 Kuliner
Suasana kegiatan pameran warisa budaya tak benda dengan tema Warisan Raso Sumatera Selatan.-Budiman-
SUMATERAEKSPRES.ID - Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi Balai Pelestarian Kebudayaan Wilayah VI menyelenggarakan Pameran Warisan Budaya Tak Benda dengan tema Warisan Raso Sumatera Selatan (Sumsel) selama tiga hari. Dari 3-5 Agustus 2024 dengan agenda, pameran, Lomba Dulmuluk, Batanghari 9, Pentas Budaya, dan Hutan Tropis Band bertempat di Opi Mall.
Kepala Balai Pelestarian Kebudayaan Wilayah VI Sumsel Kristanto Januardi, S.S., M.M mengatakan, pameran ini merupakan wujud upaya pelestarian warisan budaya yang dimiliki oleh Sumatera Selatan, khususnya warisan budaya yang berkaitan dengan pengetahuan tradisional dalam pengolahan bahan makanan.
“Saat ini telah terdapat beberapa makanan tradisional di Sumsel yang telah ditetapkan sebagai Warisan Budaya Takbenda (WBTb) Indonesia seperti pempek, bolu lapan jam, pindang, hingga tempoyak,” jelasnya.
BACA JUGA:Cairkan DAK Fisik Tahap I Rp138 M, Untuk Sektor Pendidikan Hingga Irigasi
BACA JUGA:Pentingnya Pendidikan Vokasi dalam Pengembangan Ekonomi Daerah: Analisis Policy Paper
Dikatakannya, jika Pameran Warisan Raso ini merupakan wujud kekayaan pengetahuan tradisional yang dimiliki oleh masyarakat di Sumatera Selatan. “Pameran ini tidak hanya sekadar menampilkan kekayaan makanan tradisional secara fisik, melainkan juga sebagai wadah bagi masyarakat di Sumatera Selatan untuk mengenal secara lebih mendalam setiap olahan makanan yang diwarisi secara turun temurun,” katanya.
Melalui pameran ini, Balai Pelestarian Kebudayaan Wilayah VI mencoba membangkitkan ruang ingatan masa lampau masyarakat di Sumsel melalui sajian ragam kuliner. “Melalui pameran ini diharapkan akan semakin banyak generasi muda yang mengenal olahan makanan tradisional yang dimiliki oleh Sumatera Selatan,” ungkapnya.
Pada kegiatan ini disediakan makanan langka hingga kekinian dengan ragam makanan tradisional yang mewakili 17 kabupaten/kota di Sumsel. “Pameran ini dikemas dengan cara berbeda, yakni memadukan duplikasi makanan dan makanan asli,” terangnya.
BACA JUGA:Jadwal Libur Sekolah Agustus 2024: Lengkap dengan Agenda Pendidikan di Bulan Kemerdekaan
Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Provinsi Sumatra Selatan, Dr. H. Aufa S.Sarkomi, SP, M.Sc. memberikan apresiasi besar kepada Balai Pelestarian Kebudayaan Wilayah VI Sumsel yang telah menyelenggarakan kegiatan ini. “Kita ucapkan selamat bagi Balai Pelestarian Kebudayaan Wilayah VI Sumsel yang menginisiasi kegiatan warisan raso Sumsel. “karena kita ketahui di Sumsel ini banyak sekali kuliner yang ada di Sumsel. Tidak hanya pempek yang telah mendunia, tapi banyak kuliner lain di Sumsel,” ucapnya.
Sementara, Direktur Pelindung-an Kebudayaan, Direktorat Jenderal Pendidikan, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Judi Wahjudin, S.S., M.Hum mengatakan, diketahui ada sekitar 40 lebih kuliner tradisional dimiliki Provinsi Sumsel yang disajikan dalam kegiatan ini.
“Kegiatan ini juga sangat bermanfaat meningkatkan literasi masyarakat terkait pangan,” terangnya.
Katanya, pihaknya sangat berharap kegiatan pameran ini secara menyeluruh dapat menjadi pemantik dan memberikan dampak positif bagi upaya pelestarian warisan budaya Sumsel.
“Sebagai daerah yang memiliki kekayaan warisan budaya, dibutuhkan kesadaran dan kolaborasi bersama antara masya- rakat, pemerintah, swasta, dan media dalam mengelola setiap ruang budaya yang ada,” tandasnya. (adv)