Feeder Masuk Daerah Tak Ada Angkutan
PALEMBANG - Masyarakat terus diajak untuk untuk naik angkutan umum, supaya mengurangi kemacetan lalu lintas perkotaan, menghemat pengeluaran, juga ikut serta mengurangi efek rumah kaca atau pemanasan global, akibat banyaknya polusi dari emisi kendaraan. Untuk itu Kementerian Perhubungan (Kemenhub) pun mengampanyekan
Gerakan Nasional Kembali Keangkutan Umum (GNKU) yang dicanangkan pada Desember 2022 lalu di Palembang.
Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) Provinsi Sumatera Selatan, Drs Ari Narsa MSi menjelaskan gerakan ini akan kembali dicanangkan pada Februari 2022 mendatang. "Alhamdulillah sejak dicanangkan kembali ke angkutan umum minat masyarakat cukup tinggi," jelasnya, kemarin. Terlihat respon masyarakat khususnya warga Kota Palembang sudah mulai bagus. Baca Juga : Bongkar Bangunan Liar di Atas Aliran Sungai, Salah Satunya Pabrik Kerupuk
"Angka penumpang angkutan umum naik lumayan. Cuman persentase berapa masih kita hitung. Di lapangan kita lihat memang ada peningkatan," ujarnya. Peningkatan ini sendiri terjadi sejak Desember 2022, terutama setelah adanya angkutan feeder LRT. "Salah satu pemicu hadirnya feeder, armada dan rutenya bertambah memacu penambahan penumpang angkutan umum,” imbuhnya. Pemerintah juga akan kembali menambah feeder sebanyak 17 feeder. Total saat ini sudah ada 51 unit angkutan feeder LRT yang beroperasi di 7 rute.
Baca Juga : Ayo Ikut TO, Prediksi Kelulusan UTBKFeeder ini sendiri dalam satu sistem dengan LRT dan Teman Bus. Tujuannya adalah ke titik-titik stasiun LRT dalam rangka meningkatkan okupansi penumpang LRT juga. Pihaknya pun menyiapkan kantong-kantong parkir yang fungsinya sebagai tempat titipan parkir mobil dan motor.
Ke depan, operasional angkutan feeder juga akan masuk ke daerah-daerah yang tidak ada angkutan umum, seperti Kamboja dan Sukabangun, dan tujuannya tetap ke stasiun LRT. Tambahan feeder sebagai upaya mengatrol penumpang LRT. "Harus kita budayakan dari sekarang," jelasnya singkat. (iol/fad)