Kurikulum 2013 vs Kurikulum Merdeka: Perbedaan Utama yang Wajib Diketahui Orang Tua!

Kurikulum Merdeka hadir dengan perubahan signifikan dari Kurikulum 2013. Ketahui perbedaannya dan bagaimana ini memengaruhi anak Anda. Foto: kemendikbudristrk--

BACA JUGA:Honda e:N1, Mobil Listrik Idola yang Cocok dengan Karakter Jalan di Indonesia, Kapan Mengaspal?

Sosialisasi dan Pelatihan:

• Guru dan tenaga kependidikan diberikan pelatihan dan sosialisasi mengenai konsep dan penerapan Kurikulum Merdeka. Ini dilakukan melalui workshop, seminar, dan pelatihan daring.

Pengembangan Perangkat Ajar: 

• Sekolah diberikan kebebasan untuk mengembangkan perangkat ajar yang sesuai dengan kebutuhan dan karakteristik peserta didik. Ini termasuk modul pembelajaran, bahan ajar, dan media pembelajaran.

Pendekatan Pembelajaran:

. Pembelajaran di sekolah menengah diarahkan untuk lebih interaktif dan partisipatif. Guru didorong untuk menggunakan metode pembelajaran yang berpusat pada siswa, seperti proyek, diskusi, dan penelitian. 

Penilaian:

• Penilaian dilakukan secara berkelanjutan dan fleksibel, disesuaikan dengan capaian pembelajaran. Penilaian tidak hanya fokus pada hasil akhir, tetapi juga proses pembelajaran. 

Fleksibilitas Kurikulum: 

• Sekolah menengah memiliki keleluasaan untuk menyesuaikan kurikulum dengan konteks lokal dan kebutuhan siswa. Ini termasuk penyesuaian mata pelajaran dan kegiatan ekstrakurikuler. 

Kolaborasi dengan Pemangku Kepentingan: 

• Sekolah bekerja sama dengan berbagai pemangku kepentingan, termasuk orang tua, komunitas, dan dunia usaha, untuk mendukung implementasi Kurikulum Merdeka. 

Monitoring dan Evaluasi:

• Implementasi Kurikulum Merdeka diawasi dan dievaluasi secara berkala untuk memastikan efektivitas dan perbaikan berkelanjutan. 

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan