Jangan Buang Cabai yang Busuk, Bisa Dijadikan Benih Berkualitas, Ini Caranya
CABAI RAWIT: Menanam cabai di halaman rumah bukanlah hal yang sulit.--
SUMATERAEKSPRES.ID - Harga cabai memang fluktatif. Kadang harganya selangit tapi terkadang harganya turun. Yang jelas jika harga tinggi, sebagai konsumen banyak yang kecewa. Karena tak bisa mengonsumsi cabai.
Cabai sebagai salah satu bumbu masakan menjadi penting bagi ibu rumah tangga. Bagi penggemar pedas mungkin rasanya belum puas jika makan tanpa sambal. Salah satu cabai yang pedas yakni cabai rawit. Cabai rawit adalah jenis cabe yang banyak dibutuhkan oleh kaum ibu rumah tangga dan pengelola rumah makan, serta industri olahan cabai.
Menanam cabai di rumah merupakan salah satu solusi untuk mengatasi harga cabai yang tak stabil. Jadi jika ada tanaman cabai di pekarangan rumah, mau harga cabai tinggi atau murah tak pengaruh. Kita tetap bisa menikmati pedasnya cabai.
BACA JUGA:Penyemaian Cabai Menentukan Keberhasilan Tanaman, Petani Wajib Tahu NIh
BACA JUGA:Ini Ciri-Ciri Tanaman Cabai Jika Kekurangan Unsur Hara. Petani Wajib Tahu
Sebaiknya cabai rawit yang akan kita tanam berasal dari bibit yang berkualitas, bukan dari tanaman cabai yang sudah besar. Bibit unggul akan memberikan hasil panen yang lebih baik, tanaman yang lebih kuat, dan tahan terhadap hama dan penyakit.
Dengan memilih bibit yang berkualitas, kita dapat memastikan tanaman cabai tumbuh dengan optimal dan menghasilkan buah yang banyak dan berkualitas tinggi. Ini akan meningkatkan peluang Anda untuk mendapatkan keuntungan yang lebih besar.
Buah cabai setelah dipetik dari pohonnya rata-rata hanya mampu bertahan selama 3-4 hari dalam suhu ruang. Setelah itu ia akan membusuk secara perlahan. Cabai yang sudah busuk ini tentu tidak bisa dimanfaatkan sebagai bumbu masakan. Ketika persediaan cabai rawit sudah membusuk, jangan langsung dibuang begitu saja!
Cabai yang busuk ini bisa menjadi bibit alami yang proses penanamannya mudah, bagi pemula sekalipun! Caranya keluarkan biji cabai dari daging buahnya yang telah busuk. Kemudian rendamlah ke dalam segelas air.
Perhatikan! mana biji yang tenggelam dan terapung. Ambil biji yang tenggelam untuk kemudian keringkan selama 3 hari. Sedangkan biji yang terapung merupakan biji yang tidak bermutu dan tidak layak tanam.
Setelah memilih biji yang tenggelam, keringkan biji tersebut selama tiga hari. Pastikan biji benar-benar kering sebelum menanamnya. Biji yang kering dengan baik akan lebih mudah tumbuh dan berkembang.
Selain membuat bibit sendiri kita juga bisa membeli bibit cabai rawit kemasan. Bibit kemasan adalah biji cabai rawit yang telah melalui proses panjang hingga menghasilkan bibit berkualitas unggul. Bibit ini bisa jadi berasal dari cabai rawit lokal, import atau kawin silang antara beberapa jenis cabai rawit.
BACA JUGA:Bantu Bibit Cabai, Penggemukan Sapi hingga Bedah Rumah, Dukung Program Ketahanan Pangan
BACA JUGA:7 Manfaat Bawang Merah untuk Tanaman Cabai, Diantaranya dapat Menyuburkan dan Mengusir Hama
Bibit kemasan biasanya tersedia dalam berbagai jenis, mulai dari bibit lokal hingga bibit impor. Pilihlah bibit yang sesuai dengan kondisi lahan dan iklim di daerah Anda untuk hasil yang optimal.
Setelah memahami cara membuat benih cabai rawit unggul, kini saatnya Anda tahu tentang cara perawatannya yang benar. Mulai dari penyiraman, lakukan secara rutin dua kali sehari pada pagi dan sore hari. Gunakan air segar yang langsung dari sumbernya, misalnya air sumur atau air sungai.
Air segar sangat penting untuk tanaman cabai. Hindari menggunakan air yang mengandung bahan kimia atau air yang sudah terkontaminasi. Air sumur atau air sungai biasanya lebih baik untuk tanaman.
Sedangkan untuk pupuknya, gunakanlah pupuk organik yang bisa dibuat sendiri dari kotoran hewan ternak, seperti sapi, kambing, domba, dan ayam. Pupuk organik akan memberikan nutrisi yang dibutuhkan tanaman cabai untuk tumbuh dengan baik dan menghasilkan buah yang berkualitas.