Api Bakar Gambut Sedalam 1 Meter di Muara Enim, Tinggal Asap Karhutla

Kebakaran Hutan dan Lahan Muara Enim 2024-foto: ist-

MUARA ENIM, SUMATERAEKSPRES.ID - Kebakaran hutan dan lahan (karhutla) kini mulai terjadi di Muara Enim yang miliki beberapa titik rawan. Terakhir terjadi di wilayah Desa Kayu Ara Batu, Kecamatan Muara Belida. Lahan yang terbakar sekitar 5 hektare.

Kalaksa BPBD Kabupaten Muara Enim, Abdurozieq Putra ST MT mengatakan, karhutla di Desa Kayu Ara Batu, terjadi sejak Senin (29/7). "Sudah dua hari dan pemadaman terus dilakukan," ungkapnya, kemarin. 

Pada hari pertama, berhasil dipadamkan kebakaran lahan seluas 0,75 hektare. Sedangkan di hari kedua kemarin 1,75 hektare.  "Kebakaran terjadi di permukaan lahan yang kosong yang merupakan jenis vegetasi gambut," terangnya. 

Pemilik lahan sejauh ini belum diketahui. Begitu pula penyebab kebakaran. "Api sudah padam,  tinggal sisa asap," ungkap Abdurozieq. 

Pemadaman kebakaran lahan gambut itu melibatkan tim BPBD, Koramil Gelumbang, Polsek Gelumbang, Manggala Agni Lahat dan Banyuasin. Juga tim pemadam dari PT SAM, PT  SONI, PT AA, Masyarakat Peduli Api (MPA) Desa Kayu Ara Batu dan 2 helikopter water bombing. 

BACA JUGA:Beri Bantuan, Kapolres Muba Ground Check, 46 Hektar Lahan Gambut Terbakar

BACA JUGA:Lahan Gambut Padam, Timbulkan Kepulan Asap

"Kami menggunakan mobil rescue, 2 mesin jinjing, 11 rol selang dan 2 nozzle. Untuk kendala pemadaman sejauh ini belum ada," bebernya. Pihaknya mengingatkan masyarakat Muara Enim untuk tidak coba-coba membakar lahan, karena akibatnya fatal.

Kepala Bidang Penanganan Darurat BPBD Sumsel, Sudirman, mengungkapkan lahan yang terbakar di wilayah Desa Kayu Ara Batu itu berupa gambut. Kedalaman gambutnya diperkirakan mencapai 1 meter. 

Ia menambahkan, satgas udara mengerahkan dua helikopter water bombing untuk membantu upaya pemadaman. Helikopter yang diturunkan RA-22700/MI-8 AMT melakukan 40 kali water bombing. Kemudian, helikopter Sikorsky UH-60A/VH-UHS yang melakukan 38 kali water bombing. 

Total sudah dilakukan 78 kali water bombing. "Kondisi masih berasap," imbuhnya singkat. Karhutla juga terjadi di PALI. Wilayah Kecamatan Penukal Utara. Terjadinya sejak sepekan lalu.

"Sudah sepekan, saat ini masih berasap. Upaya pemadaman terus dilakukan melalui jalur darat dan udara," tambah Sudirman. Upaya pemadaman melalui jalur udara pada Minggu (28/7) telah dikerahkan empat helikopter water bombing.

BACA JUGA:Lahan Gambut Muba Mulai Terbakar, 30 Hektare Membara, Belum Berhasil Dipadamkam

BACA JUGA:6,5 Jam Berjibaku Padamkan Karhutla di Lahan Semi Gambut Desa Lorok Ogan Ilir, Luas Terbakar 15 Hektare

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan