Banyak Sampah Organik, 7 Hewan Ini Mampu Mengatasinya

Reporter: Gite |

Editor: Alfery |

Sabtu , 27 Jul 2024 - 09:03

7 hewan ini mampu mengurai sampah organik secara alami, membantu menjaga keseimbangan ekosistem. Foto: kolase--

Hewan kaki seribu berperan sebagai detritivor dalam rantai makanan.

Hewan kaki seribu meruoakan mikroorganisme yang memakan sisa makhluk hidup lain yang sudah mati.

Begitu dimakan, sisanya akan diuraikan oleh orgamisme dekomposer seperti jamur dan juga bakteri.

Rantai makanan ini akan mengubah senyawa kimia menjadi senyawa yang dapat diserap kembali oleh alam.

5. Rayap

Rayap kerap dianggap sebagai hewan pengganggu karena dapat merusak kayu pada interior rumah.

Di alamnya, rayap bertugas sebagai dekomposer yang menguraikan limbah organik berupa kayu dan dedaunan kering.

Oleh sebab itu, keberadan rayap sangat penting bagi ekosistem alam.

Namun di perkotaan, rayap dinilai sebagai hama perusak meskipun perannya yang cukup penting dalam pengurai sampah organik.

6. Protozoa

Protozoa merupakan mikro organisme yang tinggal didalam tanah.

Protozoa berfungsi menetralisir nutrisi yang mana nutrisi tersebut merupakan makanan bagi tanaman ataupun organisme lain didalam tanah.

Sementara protozoa sendiri memakan bakteri dari bahan organik, dimana saat itu juga akan melepaskan nitrogen yang diperlukan dalam jaring makanan..

banyak sampah organik, 7 hewan ini mampu mengatasinya                            sumateraekspres.id - sampah merupakan permasalahan yang memang sulit di selesaikan terutama di perkotaan. 
semakin bertambahnya penduduk maka semakin bertambah pula debit sampahnya. 
secara umum sampah sendiri terbagi menjadi sampah organik dan anorganik. 
di era sekarang sampah anorganik juga dilakukan daur ulang agar memiliki nilai jual sekaligus juga mengurangi sampah. 
begitupun juga sampah organik yang dimanfaatkan sebagai pupuk kompos. 
dalam pengolahan sampah organik, ada cara alami agar cepat terurai dengan memanfaatkan hewan pengurai.
baca juga:manfaat daun seledri untuk cegah gagal ginjal dan kendalikan tekanan darah
baca juga:kolaborasi sig group: opco anak usaha sharing teknologi dan pengalaman di baturaja
hewan pengurai ini dapat sangat membantu mengatasi tumpukan sampah organik dengan lebih cepat. 
berikut ini adalah 7 hewan pengurai yang dapat mengatasi masalah sampah organik yaitu : 
1. cacing 
cacing merupakan hewan pertama yang tentunya sudah sangat dikenal sebagai pengurai. 
dimana ada cacing biasanya memiliki tanah yang gembur. 
cacing bermanfaat menjaga kesuburan tanah dan mengurai bahan organik menjadi zat hara. 
sisa tanaman, ataupun sisa bahan dapur organik bahkan sampai bangkai hewan juga menjadi makanan cacing. 
cacing dapat memakan dengan sampah organik yang tidak terlalu banyak mengandung nitrogen. 
2. maggot 
di era sekarang, maggot merupakan hewan yang dibudidayakan karena bisa mengurai sampah. 
maggot merupakan hewan jenis larva yang bisa mengolah sampah organik terutama sampah rumah tangga seperti sisa makanan, potongan buah dan sayur serta bahan organik lainnya. 
hewan ini menjadi solusi mengatasi penumpukan sampah rumah tangga yang selalu menjadi permasalahan di setiap wilayah terutama kota besar. 
maggot jenis black soldier fly (bsf) merupakan jenis yang dibudidayakan karena selain dapat mengurai sampah maggot juga dijadikan pakan ternak. 
maggot bsf merupakan sumber pakan yang kaya akan protein sehingga cocok untuk hewan ternak seperti unggas dan ikan sehingga lebih cepat besar. 
baca juga:kolaborasi kemendikbudristek dan filipina: program pertukaran mahasiswa dan potensinya!
baca juga:kuliner wajib coba di bumi bende seguguk: ayam penyet tresno dengan sambal manis pedas, maknyus!
3. kumbang
hewan selanjutnya yang dapat mengurai sampah organik adalah kumbang. 
hewan ini bukan hanya predator yang bisa  memakan tanaman tapi juha dekomposer. 
kumbang berperan penting dalam penguraian bahan organik bukan hanya di dalam tanah tapi juga di permukaan tanah. 
4. kaki seribu
hewan kaki seribu berperan sebagai detritivor dalam rantai makanan. 
hewan kaki seribu meruoakan mikroorganisme yang memakan sisa makhluk hidup lain yang sudah mati.
begitu dimakan, sisanya akan diuraikan oleh orgamisme dekomposer seperti jamur dan juga bakteri. 
rantai makanan ini akan mengubah senyawa kimia menjadi senyawa yang dapat diserap kembali oleh alam. 
5. rayap 
rayap kerap dianggap sebagai hewan pengganggu karena dapat merusak kayu pada interior rumah. 
di alamnya, rayap bertugas sebagai dekomposer yang menguraikan limbah organik berupa kayu dan dedaunan kering. 
oleh sebab itu, keberadan rayap sangat penting bagi ekosistem alam. 
namun di perkotaan, rayap dinilai sebagai hama perusak meskipun perannya yang cukup penting dalam pengurai sampah organik. 
baca juga:sayangkan pelepasan stiker dan plang, klaim lahan milik ahli waris
baca juga:geger! oknum kades di oki digrebek warga, diduga berbuat mesum dengan tetangganya yang masih remaja
6. protozoa
protozoa merupakan mikro organisme yang tinggal didalam tanah.
protozoa berfungsi menetralisir nutrisi yang mana nutrisi tersebut merupakan makanan bagi tanaman ataupun organisme lain didalam tanah. 
sementara protozoa sendiri memakan bakteri dari bahan organik, dimana saat  itu juga akan melepaskan nitrogen yang diperlukan dalam jaring makanan..
oleh karenanya, hewan bersel satu ini berperan penting dalam mengurai sampah organik menjadi kompos. 
7. siput
siput biasanya kerap dijumpai di wadah kompos karena pada dasarnya siput memakan sampah organik. 
hasil pencernaan sampah organik tersebut akan diurai oleh mikroorganisme lain seperti bakteri dan cacing. 
biasanya siput memakan dedaunan kering yang berjatuhan meskipun terkadang memakan daun yang masih segar. 
keberadaan siput meskipun kerap dianggap sebagai hama tetap memiliki peran penting bagi ekosistem 
baca juga:akinator, aplikasi pembaca pikiran yang legendaris, kini sudah berusia 17 tahun. siapa yang ingin bernostalgia
baca juga:netizen indonesia tertipu video gta v: pesawat jatuh disangka nyata, begini ceritanya!
hewan - hewan pengurai tersebut memiliki peran yang sangat penting dalam mengurai sampah organik dan juga menjaga keseimbangan ekosistem. 
keberadaannya sangat berkaitan erat dengan kesuburan tanah dimana tanah yang subur akan menghasilkan tanaman yang sehat. 
tanaman yang sehat akan baik untuk dikonsumsi oleh manusia ataupun hewan.
oleh sebab itu, mengolah sampah organik yang merupakan sisa dari aktivitas manusia dengan baik dan alami merupakan solusi untuk membantu tugas dekomposer. 
jadi keberadaan hewan pengurai ini bukanlah sebagai pengganggu namun merupakan simbiosis mutualisme.