Pj Gubernur Pimpin Langsung Rakor, Minta Penanganan Dini Potensi Karhutla

--

Kalaksa BPBD Provinsi Sumatera Selatan M Iqbal Alisyahbana SSTP MSi mengatakan, potensi kerawanan karhutla ini sendiri lantaran La Nina berlangsung hingga Agustus mendatang. "Diprediksi puncak La Nina hingga bulan Agustus. Sedangkan memasuki bulan September 2024, diprediksi hujan mulai akan turun kembali," jelasnya.

Untuk persiapan antisipasi karhutla ini sendiri, semua stakeholder mulai dari BPBD Sumsel, TNI, Polri, Manggala Agni dan lainnya sepakat bersinergi. Dalam mengantisipasi karhutla, daerah sudah membuat posko pemantauan karhutla. “Kita dari provinsi berupaya untuk penguatan di kabupaten yang rawan karhutla," kata dia. Sedangkan untuk meningkatkan SDM pihaknya BPBD bersama institusi lainnya melak-sanakan pelatihan.

Untuk armada helikopter terus berdatangan. Sampai saat ini ada sebanyak 6 helikopter water bombing (WB) yang sudah standby dan 1 heli patroli. Insya Allah dalam minggu-minggu ini akan datang helikopter tambahan dan totalnya menjadi 8. "Kita akan melihat juga kondisi yang ada di Sumsel. Jika perlu ada tambahan," katanya.

Dalam paparan kemarin terungkap, ada 9  hotspot di lahan gambut dan 73 titik di lahan kering. “Seperti kata Pak Pj Gubernur, potensi karhutla ada di 5 wilayah yaitu OKI, OI, Muba, Banyuasin dan Muratara. Sedangkan 3 wilayah yang tidak terjadi karhutla yaitu kabupaten Empat Lawang, Prabumulih dan Lubuklinggau,” pungkasnya.

Rakor kemarin diikuti Kapolda Sumsel Irjend Pol Rachmat Wibowo, Kapoksahli Pangdam Ii Sriwijaya, Brigadir Jenderal TNI Norman Saito. Ketua DPRD Sumsel Anita Noeringhati, Danrem 044 Gapo Brigjen TNI M Thohir. Perwakilan Forkompinda se-Sumsel, seluruh Satgas Karhutla Sumsel, dan para kepala OPD Sumsel. (adv)


Elen Setiadi, SH, MSE (Pj Gubernur Sumsel)--


M Iqbal Alisyahbana, SSTP, MM (Kalaksa BPBD Sumsel)--


--


--


--

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan