Sosialisasi DLH Palembang, Mendorong Partisipasi Masyarakat dalam Pengelolaan Sampah

Sosialisasi Kegiatan Peningkatan Peran Serta Masyarakat dalam Pengelolaan Sampah tahun 2024 di Ruang Pertemuan kantor DLH Palembang. Foto:Kris Samiaji/Sumateraekspres.id--

PALEMBANG, SUMATERAEKSPRES.ID - Peran aktif masyarakat dalam mengurangi dan mengelola sampah menjadi fokus utama Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Palembang dalam Sosialisasi Kegiatan Peningkatan Peran Serta Masyarakat Dalam Pengelolaan Persampahan Tahun 2024.

Acara ini digelar di Ruang Rapat DLH Kota Palembang, Jl. Sukarela No. 129 A KM 7, pada hari Selasa (23/7), dengan dihadiri oleh berbagai pihak termasuk perwakilan kecamatan/kelurahan, Bank Sampah, dan masyarakat umum.

Novrian Fadhillah, Sekretaris DLH Kota Palembang, membuka acara ini yang turut mengundang sebagai narasumber Direktur Bank Sampah Induk Kota Palembang, Hanardono, serta Kepala Bidang Pengolahan Sampah & Limbah B3 DLHK Kota Palembang, Andika Marta Dinata, ST, MT.

Mereka semua memberikan kontribusi dalam menyampaikan pentingnya partisipasi aktif dalam menangani masalah sampah di kota ini.

BACA JUGA:Tiga Tersangka Pengedar Sabu-Sabu 3 Kg Diamankan di Lubuklinggau

BACA JUGA:Mengapa Menggambar Penting bagi Anak-Anak? Ini 12 Alasan Utamanya!

Menurut Andika Marta Dinata, ST, MT, masalah sampah menjadi perhatian serius dari pemerintah setempat, yang diamanatkan oleh Penjabat (Pj) Walikota Palembang, Dr. Ucok A. Damenta, Sekretaris Daerah Kota Palembang, Drs. H. Ratu Dewa, M. Si, dan Kepala DLH, Dr. Ahmad Mustain.

Salah satu strategi utama dalam menanggulangi permasalahan ini adalah melalui pengelolaan yang melibatkan masyarakat, dengan tujuan menghasilkan nilai ekonomi yang signifikan. Beberapa wilayah telah menjadi contoh dalam implementasi praktik ini.

"Pengelolaan sampah tidak hanya berdampak positif terhadap lingkungan, tetapi juga mampu membuka peluang dalam rangka menciptakan sirkular ekonomi yang berkelanjutan dan manfaat sosial," jelasnya.

Dia menambahkan, "Sampah plastik, yang membutuhkan waktu ratusan tahun untuk terurai, menjadi tantangan besar yang masih perlu ditangani dengan lebih baik."

Andika juga menyoroti bahwa sekitar 60% dari total sampah yang dihasilkan setiap harinya di Palembang adalah sampah organik, sedangkan sisanya termasuk sampah non-organik yang juga perlu ditangani secara efektif.

Data menunjukkan bahwa rata-rata setiap warga Palembang menghasilkan 0,7 kg sampah per hari, yang mengakibatkan total sampah harian mencapai 1.200 ton.

BACA JUGA:Ditjen Diktiristek Luncurkan Buku Panduan Terbaru untuk Pendidikan Tinggi, Demi Majukan Pendidikan Tinggi

BACA JUGA:Transformasi Pendidikan: Peran Penting Kepala LLDikti dalam Meningkatkan Mutu
"Dengan partisipasi aktif dari setiap individu dalam mengelola sampah, dampaknya terhadap lingkungan akan sangat besar," tambahnya.

Dia juga menegaskan bahwa sistem pengangkutan sampah ke Tempat Pembuangan Akhir (TPA) saat ini tidak cukup efektif mengingat pertumbuhan populasi yang terus meningkat.

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan