Cara Penuhi Rukun Wudu Dalam Kondisi Air yang Terbatas

Reporter: Englia |

Editor: Englia |

Selasa , 23 Jul 2024 - 04:00

RUKUN WUDU: Cara memenuhi rukun wudu ditengah kondisi air terbatas.-Foto: freepik-

SUMATERAEKSPRES.ID- Wudu merupakan syarat wajib sebelum menunaikan salat.

Bila ketersediaan air tercukupi, semua rukun wudu bisa terpenuhi.

Mulai dari membasuh kedua telapak tangan hingga membasuh kedua kaki.

Tetapi, akan berbeda halnya ketika Kamu berada dalam kondisi air yang terbatas.

Bahkan muncul pula kekhawatiran wudu tidak sah.

Melansir laman Waterwise, demi memenuhi rukun wudhu tidak harus dengan menggunakan air berlebihan.

Nabi Muhammad SAW pernah memberi contoh berwudhu dengan air secukupnya.

Hal ini diriwayatkan dalam hadist Bukhari, yang berbunyi, "Nabi Muhammad SAW mandi besar dengan air satu sha' hingga empat mud dan berwudhu dengan air satu mud."

Sebagai info, satu mud setara dengan sekitar 625 mililiter.

Sedangkan untuk ghusl atau mandi wajib sebesar empat mudd yang kira-kira setara 2,5 liter air.

Bahkan Rasulullah pernah menegur seorang sahabat bernama Sa'ad yang dianggap menggunakan air berlebihan untuk wudhu.

Prinsip secukupnya tetap harus diterapkan meski sedang wudhu di sungai yang banyak airnya.

cara penuhi rukun wudu dalam kondisi air yang terbatas                            sumateraekspres.id- wudu merupakan syarat wajib sebelum menunaikan salat.
bila ketersediaan air tercukupi, semua rukun wudu bisa terpenuhi. 
mulai dari membasuh kedua telapak tangan hingga membasuh kedua kaki.
tetapi, akan  berbeda halnya ketika kamu berada dalam kondisi air yang terbatas. 
bahkan muncul pula kekhawatiran wudu tidak sah. 
melansir laman waterwise, demi memenuhi rukun wudhu tidak harus dengan menggunakan air berlebihan.
baca juga:muslim wajib tahu, ini 4 hal yang membatalkan wudu
baca juga:panduan lengkap tata cara salat jamak: syarat, niat, hingga keutamaan dan manfaatnya
nabi muhammad saw pernah memberi contoh berwudhu dengan air secukupnya. 
hal ini diriwayatkan dalam hadist bukhari, yang berbunyi, "nabi muhammad saw mandi besar dengan air satu sha' hingga empat mud dan berwudhu dengan air satu mud."
sebagai info, satu mud setara dengan sekitar 625 mililiter. 
sedangkan untuk ghusl atau mandi wajib sebesar empat mudd yang kira-kira setara 2,5 liter air. 
bahkan rasulullah pernah menegur seorang sahabat bernama sa'ad yang dianggap menggunakan air berlebihan untuk wudhu. 
prinsip secukupnya tetap harus diterapkan meski sedang wudhu di sungai yang banyak airnya.
sebagi muslim, kita juga tidak boleh berlebihan dan harus menerapkan  prinsip secukupnya dalam kehidupan sehari-hari. 
baca juga: salat qobliyah subuh dilakukan sesudah azan atau sebelum azan? ini penjelasannya
baca juga:muslim wajib tau, kalau tertinggal salat begini cara mengqadhanya 
bagi yang ingin menghemat air saat wudhu, langkah berikut bisa diterapkan dalam kehidupan sehari-hari. 
berikut langkah-langkah usaha penghematan air :
1. targetkan hanya menggunakan satu liter air saat wudhu, atau lebih baik hanya 625 ml sesuai ajaran nabi
2. saat menggunakan keran, baiknya jangan dibuka penuh sehingga air yang keluar hanya sedikit.
membuka keran seperlunya dengan aliran yang tidak terlalu deras akan menekan risiko terbuang banyak air.
3. jika mungkin, matikan air pada setiap step dalam berwudhu. 
air dapat ditampung dalam telapak tangan yang kemudian digunakan saat wudhu
4. mug atau botol kecil dengan volume 0,5 liter juga bisa digunakan untuk menampung air saat wudhu. 
cara ini bisa menjadi alternatif usaha menghemat air ketika wudhu.
baca juga:niat dan tata cara mandi taubat dan salat taubat yang benar, yuk amalkan
baca juga:muslim wajib tahu, ini tata cara salat tobat yang benar
selain itu, dalam mahzab syafi'i, anggota tubuh yang dibasuh saat wudhu dibedakan menjadi wajib dan sunah. 
bagian yang wajib adalah wajah, kedua tangan sampai mata siku, membasuh sebagian kepala, dan kedua kaki sampai mata kaki. 
sementara membasuh kedua telapak tangan, berkumur, memasukkan air ke hidung, dan membersihkan telinga adalah sunah.
urutan anggota tubuh yang dibasuh tidak boleh menyalahi aturan.
pembasuhan dimulai dari wajah, tangan, kepala, dan kaki. 
urutan tidak boleh dilanggar karena hal tersebut berarti tidak tertib rukun wudhu. (lia)