Israel Bakal Kirim Delegasi Hadiri Perundingan Gencatan Senjata di Qatar

GENCATAN SENJATA: Benjamin Netanyahu bakal kirimkan delegasi hadiri perundingan gencatan senjata yang bakal digelar di Qatar. FOTO: wikipedia indonesia--

SUMATERAEKSPRES.ID-Minggu (21/7), Kantor Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu mengumumkan bahwa delegasi Israel bakal mengunjungi Qatar pada Kamis (25/7) untuk melanjutkan perundingan gencatan senjata dan melakukan kesepakatan pertukaran sandera-tahanan.

Melansir Antara, pada Hari Minggu Netanyahu telah menggelar pembahasan yang panjang bersama anggota tim negosiasi dan pejabat keamanan senior terkait sandera Israel yang ditahan di Jalur Gaza, ungkap kantor sang perdana menteri.

Delegasi ini nantinya bakal dipimpin oleh David Barnea selaku kepala Mossad, akan tiba di Doha pada Kamis dan melakukan perundingan tidak langsung yang ditengahi oleh Qatar dan Mesir serta didukung oleh Amerika Serikat.

Perundingan putaran terbaru ini telah tertunda selama sekitar sepekan usai Hamas membatalkan perundingan itu sebagai bentuk protes atas serangan Israel terhadap Khan Younis pada 13 Juli, yang menewaskan sedikitnya 90 warga Palestina.

BACA JUGA:Pemerintah RI Desak Israel Segera Akhiri Pendudukan Ilegal di Palestina

BACA JUGA:Indonesia dan Turki Sambut Baik Keputusan Armenia Dukung Negara Palestina

Hingga kini, beberapa putaran perundingan sebelumnya di Qatar telah gagal menghasilkan kesepakatan untuk mengakhiri konflik yang telah berlangsung selama lebih dari sembilan bulan di Gaza.

Ini akibat kedua belah pihak saling menyalahkan satu sama lain atas kebuntuan tersebut.

Sementara itu, Kementerian Luar Negeri Arab Saudi menyatakan "keprihatinan besar" pada Minggu (21/7) atas serangan udara Israel di pelabuhan Hudaydah di Yaman dan menyerukan Israel serta Houthi untuk menahan diri.

"Kementerian menyerukan kepada semua pihak untuk menahan diri semaksimal mungkin dan menjauhkan kawasan dan rakyatnya dari bahaya perang," demikian bunyi pernyataan kementerian tersebut.

Kementerian pun mengimbau masyarakat internasional serta pihak-pihak berpengaruh yang aktif untuk memenuhi tanggung jawab mereka guna mengakhiri konflik di kawasan ini, tulis pernyataan itu.

BACA JUGA:Total 37.551 Jiwa Tewas Dalam Genosida yang Dilakukan Israel di Jalur Gaza Palestina

BACA JUGA:Mengupas Kedua Pejuang Palestina: Hamas dan Fatah, Begini Persamaan Tujuan, Perbandingan Ideologi dan Strategi

Kementerian menyatakan pihaknya "mengikuti dengan sangat prihatin perkembangan eskalasi militer di Yaman.

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan