Tanpa Bayaran, Tuan Rumah Sediakan Makan Siang dan Kopi
GOTONG ROYONG: Suasana gotong royong dalam membangun rumah yang dilakukan warga Desa Durian Kecamatan Peninjauan, Kabupaten OKU. Tradisi gotong royong dalam membangun rumah ini sudah menjadi kebiasaan warga di sini. Melalui musyawarah terlebih dahulu baru--
Kades Durian Rosidi menyebutkan kalau nilai gotong royong di masyarakat Desa Durian itu memang sudah terbentuk sejak lama. “Memang gotong royong ini sudah jadi budaya dan biasa masyarakat di sini,” kata Rosidi, dikonfirmasi, Sabtu (20/7).
Salah satu tokoh masyarakat Desa Durian, Syaiful Amin SH mengatakan, pada Jumat (19/7), warga di Desa Durian bergotong royong dalam memasang atap rumah warga di Desa Durian.
“Ado atap rumah warga sini bernama Asep bin Rustam yang dikerjakan secara gotong royong,” sebutnya.
Warga yang membantu sebutnya, tidak dibayar dengan uang. Tuan rumah menyediakan makan siang dan kopi. Sebelum membantu dalam pengerjaan bangunan rumah, lanjut Syaiful, dari pemilik bangunan atau rumah biasanya mengundang datang.
Jadi kepada tetangga dan sanak keluarga disampaikan maksud untuk melakukan perbaikan seperti dalam mengganti atau pasang atap genting rumah.
Meski gotong royong tersebut tidak untuk semua bagian rumah. Karena sebagian kata dia, masih dikerjakan oleh tukang.
BACA JUGA:Tradisi Rumah Ulu di OKU, Warisan Arsitektur yang Bertahan Ratusan Tahun
BACA JUGA:Seni Budaya OKU Terancam Punah, DKO Punya PR Besar
“Jadi keluarga dan tetangga masyarakat sekitar membantu dalam pemasangan atap rumah tersebut,” ujarnya.
Asep sendiri menurut Syaiful sudah bertempat tinggal di wilayah tersebut sudah sekitar 30 tahun. Syaiful bersyukur nilai gotong royong masyarakat di desa tersebut masih kental. (bis)