Pedang Pora: Tradisi Sakral dan Simbol Persaudaraan di Kalangan Perwira
Pedang Pora, simbol solidaritas dan persaudaraan yang tak tergantikan di kalangan perwira militer. Foto: tni--
SUMATERAEKSPRES.ID - Tradisi Pedang Pora adalah sebuah upacara militer yang memiliki makna penting dalam kehidupan prajurit di Indonesia.
Upacara ini biasanya dilakukan untuk menyambut atau melepas seorang perwira, baik dalam acara pernikahan maupun serah terima jabatan.
1. Sejarah dan Makna
Pedang Pora sendiri berasal dari dua suku kata yakni pedang dan pura” atau gapura pedang.
Dimana dalam upacara pedang pora tersebut, nantinya sekelompok perwira membentuk barisan panjang dan rapi yakni dengan cara saling berhadapan dengan pedang terhunus yang akhirnya membentuk gapura.
Pasangan pengantin atau perwira yang disambut akan berjalan di bawah gapura tersebut sebagai simbol solidaritas dan persaudaraan antar prajurit.
BACA JUGA:PTPN I Reg.7 Dorong Wujudkan Swasembada Gula
2. Pelaksanaan
Upacara ini biasanya dilakukan oleh perwira militer dari berbagai angkatan seperti TNI AD, TNI AL, TNI AU, dan Polri.
Pelaksanaannya hanya dilakukan sekali seumur hidup untuk perwira yang menikah.
Selain itu, upacara ini juga sering digunakan dalam acara serah terima jabatan di lingkungan militer.
3. Prosesi
Prosesi Pedang Pora diawali dengan formasi baris saling berhadapan yang terdiri dari 12 perwira berseragam lengkap.