Menurut Aufa, ini prestasi yang membanggakan dan luar biasa. Sumsel sudah 4 kali masuk 50 besar. Pertama, Desa Burai, kedua desa wisata di Pagaralam, ketiga Desa Sungsang 4 Banyuasin dan tahun ini desa wisata Gunung Dempo. 

Aufa menambahkan, Disbudpar Sumsel tidak pernah berhenti mencoba membangkitkan dunia pariwisata di Bumi Sriwijaya. Untuk itu, pihaknya siap berkolaborasi dengan berbagai pihak karena tujuan pengembangan dan kemajuan pariwisata Sumsel.

Pada akhirnya, meningkatkan ekonomi kerakyatan dan mengurangi pengangguran. Asisten III bidang Administrasi dan Umum Setda Pemprov Sumsel, Zulkarnain mengatakan, Sumsel memiliki potensi wisata yang banyak. Untuk mendukung Sumsel memiliki wisata unggulan, diperlukan dukungan masyarakat terutama generasi muda.

“Kegiatan rutin tahunan ini jadi momen untuk pengembangan desa wisata di Sumsel,” imbuhnya. Jika semua berperan, maka akan mampu mendorong peningkatan ekonomi masyarakat. 

“Untuk akses menuju desa wisata, bisa sinergi dengan PUBM atau Dinas Perkim. Karena tanpa akses yang baik, sulit mengembangkan potensi desa wisata yang ada,” bebernya.

Untuk desa-desa wisata yang juara, diharapkan akan mampu mewakil Sumsel dalam ajang ADWI tingkat nasional dan menjadi yang terbaik. “Targetnya desa-desa wisata itu berkembang menjadi destinasi wisata tingkat nasional, bahkan dunia,” pungkasnya.

Hadir dalam acara puncak APDW 2024 itu, perwakilan dari Kodam II Sriwijaya, Polda Sumsel, dan Lanal Palembang. Kemudian, dari pejabat kabupaten/kota, jajaran Disbudpar Sumsel, pimpinan BUMN/BUMD. Tampak juga Ketua Masata Herlan Asfiudin, Ketua ASPPI Sumsel Mgs Isnaini F, serta para pengelola desa wisata kabupaten/kota. (*)