Beras Surplus, Bawang-Cabai Defisit, Sering Jadi Pemicu Inflasi Sumsel
--
PALEMBANG, SUMATERAEKSPRES.ID – Gerakan Tanam Cabai dan Bawang Merah Serentak di Sumsel sebagai upaya pemerintah meningkatkan produksi komoditas ini di Sumsel, mengingat keduanya sering menjadi penyumbang inflasi.
Kepala Kanwil Bank Indonesia Sumsel, Ricky P Gozali mengatakan tujuan program Pemprov Sumsel ini untuk menekan angka inflasi.
"Pada Juni 2024, inflasi gabungan empat kota mencatatkan 2,48 persen YoY, menunjukkan penurunan dari 2,90 persen tahun sebelumnya. Inflasi Sumsel bulan ini juga berada di bawah rata-rata nasional dan di kawasan Sumatera, menjadikannya urutan kedua terendah di Sumatera," jelas Ricky di sela-sela peluncuran Gerakan Tanam Cabai dan Bawang Merah di Lahan Kelompok Tani Setia Makmur, kemarin.
Menurutnya, gerakan ini menjadi langkah konkrit mengendalikan inflasi, terutama karena kedua komoditas ini sering menjadi penyumbang inflasi baik secara tahunan maupun bulanan.
BACA JUGA:Imbau Petani - KWT Tanam Bawang
BACA JUGA:Anggaran Tanam Cabai Serentak Rp7 M
Ricky menyebut tekanan harga cabai dan bawang merah secara global dipengaruhi gangguan kondisi alam seperti banjir di sentra produksi cabai merah, yang berdampak pada pasokan. Sehingga volume neraca konsumsi cabai merah mengalami defisit.
Begitu juga komoditas bawang merah, dimana kenaikan harga dipengaruhi cuaca ekstrem dan banjir di daerah sentra produksi utama di Indonesia pada Maret dan April lalu, sehingga neraca konsumsi bawang merah di Sumsel defisit hingga saat ini.
"Gerakan Tanam Cabai dan Bawang Merah Serentak wujud komitmen TPID meningkatkan ketersediaan pasokan cabai dan bawang merah serta mengantisipasi defisit hingga akhir tahun. Melalui Gerakan ini, diharapkan produksi hingga akhir tahun dapat memenuhi kebutuhan cabai dan bawang merah," harap Ricky.
Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Holtikultura Provinsi Sumsel, Dr Ir HR Bambang Pramono MSi menjelaskan gerakan ini dilaksanakan di 45 titik di 17 Kabupaten/Kota Sumsel guna meningkatkan produksi beras, bawang merah, dan cabai merah. "Produksi beras di Sumsel surplus 1,7 juta ton per tahun, sementara bawang merah dan cabai merah masih defisit signifikan," ujarnya.
BACA JUGA:Bantu Bibit Cabai, Penggemukan Sapi hingga Bedah Rumah, Dukung Program Ketahanan Pangan
BACA JUGA:Jangan Dibuang, Ini Manfaat Kulit Bawang Merah Bagi Tanaman
Tujuannya meningkatkan produksi 3 komoditas penyumbang inflasi yaitu beras, bawang merah dan cabai merah. “Kalau beras memang Sumsel surplus 1,7 juta ton per tahun dengan konsumsi 70 tibu ton per bulan atau 840 ribu per tahun,” sebutnya.
Sekda Provinsi Sumsel, Edward Chandra MH menyampaikan Sumsel memiliki potensi Sumber Daya Alam yang sangat melimpah dan terus didorong untuk dikembangkan.