https://sumateraekspres.bacakoran.co/

Burung Hantu: Solusi Alami Pengendalian Hama di Pertanian Lahat

Burung hantu menjadi kunci sukses pengendalian hama tikus di lahan pertanian, menawarkan solusi ramah lingkungan dan ekonomis. Foto: wawan/sumateraekspres.id--

LAHAT, SUMATERAEKSPRES.ID -Dalam upaya menjaga keseimbangan ekosistem dan mengurangi ketergantungan pada pestisida kimia.

Para petani di berbagai wilayah kini semakin memanfaatkan burung hantu sebagai solusi alami untuk mengendalikan hama.

Burung-burung ini, yang dikenal sebagai predator ulung, menunjukkan peran penting dalam mengatasi masalah hama pertanian yang sering merugikan hasil panen.

Burung hantu, termasuk jenis burung hantu barn (Tyto alba) dan burung hantu umum (Asio otus), telah lama dikenal karena kemampuan mereka dalam menangkap tikus dan hewan pengerat lainnya, terutama pada malam hari.

Kemampuan ini menjadikan mereka sebagai "pemburu" hama yang efektif, sehingga mengurangi kebutuhan akan bahan kimia berbahaya.

BACA JUGA: Profil dan Perjalanan Karier Bae Suzy: Dari Miss A hingga Wonderland!

BACA JUGA:Direktur Layanan Haji Kemenag: Maskapai Wajib Urus Slot Time Penerbangan Jemaah Haji

Keberadaan burung hantu di lahan pertanian tidak hanya membantu mengurangi kerusakan yang disebabkan oleh hama, tetapi juga berkontribusi pada kesehatan tanah dan keberagaman hayati.

Untuk mendukung keberadaan burung hantu di area pertanian, beberapa petani mulai memasang kotak sarang khusus dan menciptakan lingkungan yang mendukung agar burung hantu dapat bersarang dan berburu dengan nyaman.

Langkah ini terbukti efektif, dengan beberapa laporan menunjukkan penurunan signifikan dalam populasi tikus dan hewan pengerat di lahan pertanian yang menerapkan metode ini.

Inisiatif ini tidak hanya memberikan manfaat ekonomis bagi petani tetapi juga mendukung upaya pelestarian satwa liar dan pengurangan dampak negatif terhadap lingkungan akibat penggunaan pestisida kimia.

Dengan meningkatnya kesadaran akan pentingnya metode pengendalian hama yang ramah lingkungan, diharapkan lebih banyak petani dan komunitas pertanian akan mengadopsi praktik ini di masa depan.

BACA JUGA:Ops Senpi Musi 2024: Polres OKU Timur Amankan 2 Tersangka dan 16 Pucuk Senpira, Mantap!

BACA JUGA:Anak Takut Makan Pedas? Ini 5 Trik Jitu Memberikan Makanan Pedas Kepada Anak!

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan