80 Persen Wilayah Sumsel Curah Hujan Rendah
PEMADAMAN KARHUTLA: Upaya pemadaman karhutla di wilayah Dusun Setia Harapan Desa Sungai Rengit, Kabupaten Banyuasin, beberapa waktu lalu.FOTO: IST--
SUMATERAEKSPRES.ID - Pada dasarian II Juli 2024, sebagian besar wilayah Sumsel berpeluang di atas 80 persen terjadi curah hujan rendah, dengan intensitas kurang dari 50 mm. Itu menjadi pertanda kalau wilayah Sumsel sudah masuk musim kemarau.
Kecuali di Lubuk Linggau, sebagian besar wilayah Muratara, Musi Rawas, sebagian kecil wilayah Musi Banyuasin bagian barat, Muara Enim bagian selatan dan OKU Selatan bagian barat.
BACA JUGA:Miris, Jalinteng Sekayu-Lubuklinggau Rusak Parah, Mirip Erupsi Merapi Saat Kering, Banjir Saat Hujan
BACA JUGA:Musim Kemarau Kok Masih Hujan? Ini Penjelasan BMKG
Beberapa daerah itu berpeluang hingga 30 persen terjadi curah hujan menengah dengan intensitas 50-150 mm.
“Sebagian wilayah di Sumsel telah memasuki musim kemarau, sebagian lainnya masih berada pada masa transisi dan telah mengindikasikan masuknya musim kemarau,” ujar Kepala Stasiun Klimatologi Kelas I Sumsel, Wandayantolis.
Untuk curah hujan di Sumsel diprediksi akan terus mengalami penurunan dengan sifat hujan diprediksi normal hingga atas normal.
“Masyarakat diharapkan tetap waspada dan berhati-hati terhadap dampak yang akan timbul selama periode transisi,” katanya.
Dampak yang mungkin terjadi dalam masa transisi musim penghujan ke musim kemarau seperti hujan secara tiba-tiba yang disertai petir dan angin kencang.
Sebagai perbandingan, pada dasarian I Juli 2024 lalu, curah hujan tertinggi terjadi di Pos Hujan ARG Sekayu, Kecamatan Sekayu, Muba. Dengan intensitas 201.0 mm.
BACA JUGA:80 Persen Sumsel Curah Hujan Turun, Prediksi BMKG, Juli Masuk Fase La Nina
BACA JUGA:BMKG Sebut Juli 2024 Indonesia Berpotensi Alami Kekeringan Meteorologis
Dengan sifat hujan di sebagian kecil Banyuasin, Lubuklinggau dan Lahat berada pada kategori bawah normal. Sedangkan sebagian besar wilayah Sumatera Selatan mengalami sifat hujan dengan kategori atas normal.
Dari monitoring Hari Tanpa Hujan (HTH) berturut-turut menunjukkan sebagian besar wilayah Sumsel mengalami HTH pada kategori sangat pendek (1-5 hari). HTH terpanjang terukur di Pos Hujan ARG Jakabaring, Palembang, selama 4 hari. (*)