Sumsel Tertinggi Ke-3 di Indonesia

*Peningkatan Produksi Padi

PALEMBANG  -  Produksi padi di Provinsi Sumatera Selatan (Sumsel) pada 2022, sebesar 2.775.070 (2,77 juta) ton gabah kering giling (GKG). Meningkat 222.630 ton atau 8,72 persen dibanding produksi tahun 2021 sebesar 2.552.440 ton (2,55 juta) ton GKG.

“Menempatkan Sumsel sebagai provinsi ke-3 tertinggi dalam peningkatan produksi,  setelah Provinsi Jawa Barat dan Sulawesi Selatan,” ungkap Kepala Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikultura (TPH) Provinsi Sumsel Dr. Ir. H. R. Bambang Pramono, M.Si, melalui Kabid Tanaman Pangan Tuti Murti, SP, M.Si, kemarin (2/3).

Menurutnya data itu resmi statistik No. 19/03/16/Th. XXV, pada 1 Maret 2023. “Serta Sumsel sebagai peringkat ke-5 produksi tertinggi di Indonesia,” tambah Tuti Murti, kepada Sumatera Ekspres. BACA JUGA : Jelang FIFA World Cup U-20, Rumput Stadion Gelora Sriwijaya Bakal di Jahit

Keberhasilan tersebut, sambung Tuti, tidak lepas dari Komitmen Pemprov Sumsel dan dukungan dari Kementerian Pertanian RI. “Serta kegigihan Gubernur Sumsel H Herman Deru sebagai Bapak Pembangunan Pertanian, melalui Gerakan Sumsel Mandiri Pangan (GSMP) dan Pengangkatan 1 Desa 1 Penyuluh, tenaga Pendamping Peningkatan Ekonomi Pertanian (PPEP) sebanyak 1.400 orang,” bebernya.

   Berkaitan dengan itu, kemarin pula Tuti menghadiri  Acara Sosialisasi Pengadaan Gabah/Beras Dalam Negeri Tahun 2023, bertempat di Perum Bulog Kanwil Sumsel Babel.  “Tadi (kemarin) juga hadir mitra Bulog wilayah Sumsel Babel,  yang terdiri dari kelompok tani/gapoktan, pelaku usaha mitra Bulog serta jajaran Bulog wilayah Sumsel Babel,” urainya.

Acara yang dibuka Pimpinan Kantor Wilayah Bulog Sumsel Babel Mohamad Alexander, lanjut Tuti, bertujuan mensosialisasikan kebijakan pengadaan Gabah/beras dalam Negeri tahun 2023.” Sebab, ada hal yang berbeda untuk pengadaan tahun ini,” ungkapnya.

Yakni, dengan diberlakukannya Keputusan Kepala Badan Pangan Nasional No 56/TS.03.03/K/2/2023 tentang Flexibilitas Harga gabah atau beras. Maka jika harga gabah atau beras di tingkat petani tinggi, maka berlaku fleksibilitas harga baik di tingkat petani, penggilingan ataupun gudang Bulog. BACA JUGA : 10 Provinsi dengan Nasabah Pinjol Terbanyak, Cek Sumsel Nomor Berapa

“Flexibilitas tersebut berkisar antara 8,33  - 8,57 persen, dan harga pembelian pengadaan dengan kebijakan fleksibilitas harga pembelian ditetapkan sebesar Rp9.000 per kg beras CBP, dan Rp5.750 per kg untuk gabah. Serta akan dievaluasi sesuai dengan perkembangan harga dan realisasi pengadaan,” terang Tuti. Sementara target pengadaan beras Perum Bulog Sumsel Babel pada Maret-Mei 2023 ini,  adalah 46.794 ton. Menurut Tuti, target tersebut dengan memperhatikan proyeksi panen padi Sumsel Maret - April seluas 150.350 hektar. “Maka target pengadaan tersebut seharusnya bisa tercapai,” ucapnyaa optimistis.

Terakhir, sambung Tuti, dijelaskan pada acara sosialisasi kemarin juga dilakukan penyerahan penghargaan kepada 3 mitra Bulog yang terbesar kontribusinya dalam pengadaan beras tahun 2022. “Penghargaan diberikan kepada PT Buyung Putra Pangan, penggilingan padi Tani Bersama, dan Puncak,” pungkasnya. (ril/air)

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan