Hari Zoonosis Dunia: Kenali Bahaya Penyakit Menular dari Hewan dan Cara Mencegahnya

Reporter: Dudun |

Editor: Alfery |

Minggu , 07 Jul 2024 - 11:05

Ilustrasi Zoonosis, penyakit yang dapat menular dari hewan ke manusia.-Foto: fachroni/freepik-

PALEMBANG, SUMATERAEKSPRES.ID - Setiap tanggal 6 Juli diperingati sebagai Hari Zoonosis Dunia, hari yang dikhususkan untuk meningkatkan kesadaran tentang penyakit zoonosis, yaitu penyakit yang dapat menular dari hewan ke manusia.

Perayaan ini penting mengingat jumlah penyakit zoonosis baru yang ditularkan dari hewan ke manusia terus meningkat setiap tahunnya. Salah satu yang terbaru adalah cacar monyet.

Menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), diperkirakan ada lebih dari 200 jenis penyakit zoonosis di dunia saat ini.

Beberapa penyakit zoonosis yang sangat dikenal termasuk flu babi, flu burung, virus Nipah, virus Hendra, rabies, malaria, salmonelosis, scabies, anthrax, leptospirosis, dan yang paling familiar dalam beberapa tahun terakhir, COVID-19.

Hewan dapat menjadi sumber penularan langsung atau sebagai perantara penyakit zoonosis.

Serangga seperti nyamuk, serta mamalia seperti sapi, babi, kuda, primata, tikus, anjing, kucing, ayam, dan unta, semuanya dapat menjadi inang perantara penularan penyakit dari hewan ke manusia.

Drh. Jafrizal, Medik Veteriner Ahli Madya Provinsi Sumatera Selatan, mengajak kita untuk melakukan pencegahan penyebaran penyakit zoonosis, ada beberapa langkah yang dapat diambil:

1. Terapkan budaya hidup bersih: Rajin mencuci tangan dengan air dan sabun selama minimal 20 detik dapat membantu mencegah penyebaran penyakit.

2. Gunakan alat pelindung diri: Memakai sarung tangan, masker, dan antiseptik saat beraktivitas di luar rumah, terutama bagi mereka yang sering berinteraksi dengan hewan atau produk mentah asal hewan.

3. Konsumsi makanan hewan yang aman: Pastikan makanan asal hewan yang dikonsumsi aman dan higienis, dengan sertifikat Nomor Kontrol Veteriner (NKV). Hindari mengkonsumsi produk hewan dalam bentuk mentah.

hari zoonosis dunia: kenali bahaya penyakit menular dari hewan dan cara mencegahnya                            palembang, sumateraekspres.id - setiap tanggal 6 juli diperingati sebagai hari zoonosis dunia, hari yang dikhususkan untuk meningkatkan kesadaran tentang penyakit zoonosis, yaitu penyakit yang dapat menular dari hewan ke manusia.
perayaan ini penting mengingat jumlah penyakit zoonosis baru yang ditularkan dari hewan ke manusia terus meningkat setiap tahunnya. salah satu yang terbaru adalah cacar monyet.
menurut organisasi kesehatan dunia (who), diperkirakan ada lebih dari 200 jenis penyakit zoonosis di dunia saat ini.
beberapa penyakit zoonosis yang sangat dikenal termasuk flu babi, flu burung, virus nipah, virus hendra, rabies, malaria, salmonelosis, scabies, anthrax, leptospirosis, dan yang paling familiar dalam beberapa tahun terakhir, covid-19.
baca juga:15 potret spesies hewan laut di kedalaman ekstrem. hewan ini jarang diketahui
baca juga:ini 10 spesies hewan langka di dunia
hewan dapat menjadi sumber penularan langsung atau sebagai perantara penyakit zoonosis.
serangga seperti nyamuk, serta mamalia seperti sapi, babi, kuda, primata, tikus, anjing, kucing, ayam, dan unta, semuanya dapat menjadi inang perantara penularan penyakit dari hewan ke manusia.
drh. jafrizal, medik veteriner ahli madya provinsi sumatera selatan, mengajak kita untuk melakukan pencegahan penyebaran penyakit zoonosis, ada beberapa langkah yang dapat diambil:
1. terapkan budaya hidup bersih: rajin mencuci tangan dengan air dan sabun selama minimal 20 detik dapat membantu mencegah penyebaran penyakit.
2. gunakan alat pelindung diri: memakai sarung tangan, masker, dan antiseptik saat beraktivitas di luar rumah, terutama bagi mereka yang sering berinteraksi dengan hewan atau produk mentah asal hewan.
baca juga:ternyata mandi malam memiliki 10 manfaat untuk kesehatan tubuh, padahal sering dianggap sumber penyakit
baca juga:hati-hati! diabetes melitus dapat memicu penyakit jantung, stroke, dan kerusakan ginjal
3. konsumsi makanan hewan yang aman: pastikan makanan asal hewan yang dikonsumsi aman dan higienis, dengan sertifikat nomor kontrol veteriner (nkv). hindari mengkonsumsi produk hewan dalam bentuk mentah.
4. cuci produk hewan dengan bersih: sebelum memasak produk hewan, pastikan untuk mencucinya dengan bersih hingga matang.
5. hindari gigitan atau cakaran hewan: saat berinteraksi dengan hewan, hindari gigitan atau cakaran yang dapat menjadi jalur penularan penyakit.
6. lakukan vaksinasi pada hewan peliharaan: vaksinasi rutin setiap tahun, terutama untuk rabies, sangat penting. bawa hewan peliharaan secara rutin ke dokter hewan untuk pemeriksaan kesehatan.
7. pencegahan kutu, cacing, dan parasit: mintalah rekomendasi dari dokter hewan mengenai pencegahan kutu, cacing, dan parasit yang dapat menular ke manusia.
8. hindari makan dan minum saat memegang produk hewan mentah: jangan menyentuh mata dan mulut saat sedang kontak dengan hewan atau produk hewan mentah.
baca juga:tak sekedar teman bermain, 4 hewan peliharaan ini bermanfaat untuk perkembangan anak
baca juga:hati-hati! 8 tanaman hias favorit ini ternyata beracun, jauhkan dari anak-anak dan hewan peliharaan
9. jaga kebersihan lingkungan hewan peliharaan: pastikan kandang atau tempat tidur hewan tetap bersih dan rutin dilakukan desinfeksi.
10. hindari kontak dengan satwa liar yang sakit: jika melihat satwa liar yang sakit, hindari kontak dan segera laporkan kepada pihak berwenang.
11. laporkan indikasi penyakit berbahaya pada hewan: segera laporkan kepada pemerintah setempat jika menemukan tanda-tanda penyakit berbahaya pada hewan agar dapat ditangani dengan cepat dan tidak menular kepada masyarakat.
hari zoonosis dunia ini menjadi pengingat penting bagi kita semua untuk selalu waspada dan mengambil langkah-langkah pencegahan yang tepat untuk melindungi diri kita dan masyarakat dari penyakit yang dapat menular dari hewan.
drh. jafrizal, medik veteriner ahli madya provinsi sumatera selatan, mengingatkan pentingnya kerja sama semua pihak dalam pencegahan dan pengendalian penyakit zoonosis untuk kesehatan bersama.