Pembersihan Tumpahan Minyak Sungai Dawas, Aksi Cepat dan Langkah Preventif
Tumpahan minyak mentah telah mencemari Sungai Dawas di Dusun VI Parung, Desa Sri Gunung, Kecamatan Sungai Lilin. etugas mulai bergerak melakukan pembersihan.--
MUSI BANYUASIN, SUMATERAEKSPRES.ID- Sungai Dawas di Dusun VI Parung, Desa Sri Gunung, Kecamatan Sungai Lilin, kini menjadi saksi dari upaya besar untuk membersihkan tumpahan minyak mentah yang mengancam lingkungan setempat.
Kejadian ini memicu respons cepat dari petugas yang telah mendirikan posko dan menggerakkan peralatan khusus untuk menanggulangi dampak serius akibat tumpahan tersebut.
Pada Senin (1/7), Petugas dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Muba memulai operasi pembersihan dengan langkah strategis.
Mereka membangun kanal berukuran besar dan memasang dua unit peralatan oil boom, masing-masing dengan panjang mencapai 300 meter. Peralatan canggih ini dimiliki oleh Pertamina Ramba dan Medco, yang bertugas menarik minyak dari aliran Sungai Dawas untuk kemudian diangkut menggunakan ekskavator.
"Langkah ini penting untuk mengurangi risiko bahaya yang lebih besar. Minyak yang mencemari sungai ini tidak hanya merugikan lingkungan, tetapi juga berpotensi membahayakan keselamatan warga," ujar Pathi Riduan, Kepala BPBD Kabupaten Muba.
BACA JUGA:Percikan Api Jukung Pemicu Sumur Terbakar, Jasad Penambang yang Hilang di Muba Ditemukan 500 Meter dari TKP
Dukungan dari berbagai pihak termasuk perusahaan-perusahaan terkait sangat diperlukan dalam menjaga keberhasilan operasi pembersihan ini. Meskipun begitu, kehadiran banyak warga yang berusaha memanfaatkan tumpahan minyak untuk dijual kembali menambah kompleksitas dalam mengelola situasi ini.
Thabrani Rizki, Pelaksana Tugas Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Muba, menegaskan pentingnya kerja sama dalam menangani krisis ini.
"Kami sudah mempersiapkan segala sesuatu dengan matang. Langkah-langkah preventif juga akan diperkuat untuk menghindari terulangnya kejadian serupa di masa depan," jelasnya.
Saat ini, upaya pembersihan terus berlangsung dengan harapan besar agar dampak negatif terhadap lingkungan dan masyarakat dapat diminimalisir seoptimal mungkin. "Kami berharap semua pihak yang terlibat dapat bekerja sama secara efisien demi kepentingan bersama," pungkas Thabrani.