Lebih dari 35 Persen Anak Muda Muara Enim Bakal Pilih Pasangan Edwin-Syuryadi, Putra Daerah Jujur dan Bersih
Pasangan Edwin Mauladi dan Ustad Syuryadi menempati urutan teratas dan menjadi pilihan anak muda pada polling lembaga survey baru-baru ini terkait Pilkada Muara Enim 2024. -Foto: Dok. Pribadi-
Menurut Arrahman, pemilihan mahasiswa sebagai objek survei didasari oleh berbagai alasan. Pertama, mahasiswa sudah memiliki tingkat kesadaran politik yang lebih tinggi dibandingkan dengan kelompok lainnya.
"Mereka cenderung lebih aktif mengikuti perkembangan politik dan lebih kritis terhadap isu-isu yang terjadi," katanya.
Selain itu, mahasiswa sering dianggap sebagai agen perubahan dalam masyarakat. Sehingga, pandangan dan preferensi mereka mencerminkan aspirasi untuk perubahan dalam kepemimpinan daerah.
BACA JUGA:Wujudkan Muara Enim Bersih, Calon Independen Adriansyah Siap Dampingi Edwin Mauladi di Pilkada
"Mereka juga lebih peka terhadap isu-isu masyarakat dan pemerintahan. Begitupun dari jumlah suara, mereka memiliki peran penting untuk mendongkrak suara para kandidat," ungkapnya.
Suara Anak Muda Muara Enim akan Menjadi Penentu
Survei yang dilakukan oleh ini melibatkan 250 mahasiswa asal Muara Enim dari berbagai kampus, yang berusia 17 tahun ke atas atau sudah menikah. Penarikan sampel dilakukan dengan metode non-probability sampling menggunakan teknik snowball sampling, terdiri dari 108 perempuan dan 142 laki-laki. Survei berlangsung dari 25 hingga 30 Juni 2024.
Sementara itu, pengamat politik M. Haekal Al-Haffafah mengingatkan peran penting anak muda Muara Enim dalam Pilkada mendatang. Hal ini tidak bisa dilepaskan dari keinginan Gen Z ini untuk bisa diakomodir dalam kemajuan Muara Enim kedepan.
BACA JUGA:Hj Sumarni Terima Rekomendasi DPP Partai Demokrat, Siap Maju di Pilkada Muara Enim
Apalagi berdasarkan data jumlah penduduk yang dikeluarkan oleh BPS pada 2023 lalu, dari total 640 ribu jiwa warga Kabupaten Muara Enim, terdapat sekitar 150-200 ribu jiwa anak muda yang masuk kategori Gen Z.
"Apa yang diinginkan oleh anak muda Muara Enim ini, relevan dengan kondisi saat ini. Kondisi dimana sumber daya alam tidak bisa dikelola secara maksimal dan tidak melibatkan mereka secara langsung," katanya.
Sepanjang lima tahun terakhir, Muara Enim bergonta-ganti pemimpin, yang tidak satupun diantaranya merupakan putra daerah, disamping memang jabatan sementara.
Oleh sebab itu, menurut Haekal, indikator putra daerah, bersih dan jujur, serta rekam jejak pemimpin, menjadi indikator penentu.
"Sangat menarik jika melihat Pilkada Muara Enim kedepan, anak-anak mudanya sudah mulai sadar dan paham dengan politik yang akan menentukan masa depan mereka sendiri," ungkap Haekal.