https://sumateraekspres.bacakoran.co/

Tak Beli, Diancam Dilempar Batu

Aksi Pungli Modus Baru

MURATARA - Sopir truk angkut batu bara yang melintas jalan houling di Desa Ketapat Bening dan Air Bening, Kecamatan Rawas Ilir,  Muratara mengeluhkan maraknya aksi pungli dengan modus baru. Pelaku menggunakan modus jualan air kemasan dengan harga Rp50 ribu per botol.

Pelaku memaksa sopir yang melintas wajib membeli dagangan mereka. ‘’Memang saat ini  banyak pedagang air kemasan di jalan batu bara. Sopir wajib beli, hargonyo Rp50 ribu/botol. Kalau idak beli, mobil kami diancam dilempar batu," kata Toni, pengemudi truk angkutan batu bara, di wilayah Rawas Ilir, Rabu (1/3). BACA JUGA : Tak Beli, Diancam Dilempar Batu BACA JUGA : Prihatin, SDN 7 Air Salek Belum Tersentuh Perbaikan

Dikatakan, ada beberapa posko yang sengaja didirikan pelaku pungli dengan modus berjualan air kemasan tersebut. Sejumlah sopir mengaku resah dengan aksi tersebut. Warga yang berdagang kerap menebar teror meski hanya dilakukan secara verbal.

Tak hanya itu, kini marak pedagang dadakan yang menawarkan bahan bakar minyak eceran illgal dari penyulingan, dengan harga yang tinggi. ‘’Kami dipakso beli dengan hargo tinggi padahal minyaknyo minyak masakan, bikin mesin rontok," ujarnya yang berharap, situasi itu bisa menjadi sorotan dari pemerintah maupun aparat kepolisian.

Kapolres Muratara AKBP Ferly Rosa Putra, melalui Kapolsek Rawas Ilir AKP Hendri mengaku sudah mendapat informasi tersebut. ‘’Kita  sudah turun ke lapangan melakukan patroli dan pemantauan,’’ katanya.

Namun ada versi informasi berbeda saat mereka turun ke lapangan. Ada tiga titik pos penjualan air kemasan yang didirikan warga. Penjualan dilakukan dengan kesepakatan kedua belah pihak dan tingginya harga tidak seperti yang dilaporkan. "Untuk harga tidak sampai Rp50 ribu, tapi Rp10 ribu/botol. Pedagang mengaku tidak memaksa, sopir mau membeli silakan tidak juga silakan. Mereka hanya sekadar menawarkan bagi yang mau saja," ucapnya.

BACA JUGA : Halangi Pengguna Jalinsum, DLHP Akhirnya Pangkas Pohon Perindang

Pihak Polsek Rawas Ilir mengaku sudah melakukan kroscek. Dia menyarankan ke sejumlah sopir truck angkutan batu bara, agar tidak takut melaporkan kejadian yang mereka alami secara resmi, jika ada ancaman, teror, maupun aksi lempar batu saat mereka melintas.

"Kalau sudah ada unsur pemaksaan silakan laporkan saja, nanti kami tindak. Tapi jika hanya sekedar berdagang, saya rasa itu tidak jadi kendala, karena mereka menjual kepada yang mau saja," Timpalnya.

Dikatakan, pihaknya  akan menerjunkan anggota untuk melakukan patroli di sepanjang jalan houling batu bara. Sekaligus mengumpulkan sejumlah perusahaan akomodasi angkutan truck batu bara di wilayah itu. "Nanti akan saya undang semua pihak terkait membahas permasalahan itu. Jangan sampai muncul kesalahpahaman antara sopir maupun pedagang di sana," katanya. (zul/)

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan