https://sumateraekspres.bacakoran.co/

Kejar Penyidikan Kasus Dugaan Korupsi Pembangunan LRT, Vendor Waskita diperiksa Kejati Sumsel

Kejati terus mengejar penyidikan kasus dugaan korupsi Kegiatan/Pekerjaan Pembangunan Prasarana Kereta Api Ringan/Light Rail Transit (LRT) di Provinsi Sumatera Selatan --

PALEMBANG, SUMATERAEKSPRES.ID- Penyidik dari Kejaksaan Tinggi (Kejati) Sumatera Selatan terus mengintensifkan penyelidikan terkait dugaan korupsi dalam proyek pembangunan Light Rail Transit (LRT) di Provinsi tersebut.

Kasus yang memunculkan sorotan ini terjadi pada periode tahun 2016 hingga 2020, dimana diperkirakan kerugian negara mencapai triliunan rupiah.

Hari ini, fokus penyidikan kembali tertuju pada pemeriksaan sejumlah saksi kunci. Abu Nawas SH, Pelaksana Harian Penyiaran dan Humas Kejati Sumsel, mengkonfirmasi bahwa pihaknya telah memanggil tiga orang saksi untuk dimintai keterangan terkait kasus ini.

"Ya, benar, hari ini ada tiga saksi yang diperiksa oleh tim penyidik terkait kasus dugaan korupsi pembangunan LRT," ujar Abu Nawas pada hari Rabu, 26 Juni 2024.

Saksi-saksi yang dimaksud adalah inisial S dari PT Waskita, inisial SW selaku direktur PT Gajah Unggul Internasional, dan inisial AW sebagai direktur PT Pratama Widya. Proses pemeriksaan dilakukan mulai pukul 10 pagi hingga selesai, dengan penyidik mengajukan sekitar 30 pertanyaan kepada masing-masing saksi.

BACA JUGA:Yuk, Keliling Kota Pempek dengan LRT, Ongkosnya Murah Banget Loh!

BACA JUGA:Evakuasi Penumpang LRT, Layanan Publik Terimbas Gangguan SUTT Lubuklinggau-Lahat

Kasus ini memperoleh perhatian publik setelah Kejati Sumsel meningkatkan statusnya menjadi penyidikan, menyusul dugaan adanya praktik korupsi yang merugikan keuangan negara dalam skala besar. Meski belum ada pengumuman resmi terkait jumlah kerugian yang terjadi, namun diperkirakan mencapai triliunan rupiah.

Dr. Yulianto SH MH, Kepala Kejaksaan Tinggi Sumsel, telah mengonfirmasi bahwa pihaknya sedang mengusut serangkaian kasus dengan nilai kerugian mencapai Rp1,3 triliun. Namun, belum ada kepastian terkait detail kasus yang menimbulkan kerugian sebesar itu.

Proyek pembangunan LRT Palembang sendiri memakan biaya hingga Rp10,9 triliun, dengan tujuan untuk meningkatkan infrastruktur transportasi di kota ini, termasuk mempersiapkan kebutuhan mobilitas saat penyelenggaraan Pesta Olahraga Asia 2018.

BACA JUGA:LRT Palembang Terhenti Total Imbas Sumsel Blackout, Penumpang Terpaksa Jalan Kaki, Begini Tanggapan PT KAI

BACA JUGA:'Alamak' Operasional LRT Sumsel Terhenti Akibat Listrik Padam, Penumpang Jalan Kaki Susuri Rel

Berdasarkan Peraturan Presiden, PT Waskita Karya Tbk ditunjuk oleh pemerintah untuk melaksanakan pembangunan LRT, yang mencakup konstruksi jalur, stasiun, dan fasilitas operasionalnya.

Pendanaan proyek ini sebagian besar berasal dari APBN tahun 2017 dan 2018, dengan PT Waskita Karya bertanggung jawab atas pelaksanaan fisiknya.

Pembangunan infrastruktur LRT di Palembang berhasil diselesaikan pada bulan Februari 2018, mengukuhkan peranannya sebagai sarana transportasi modern yang mendukung mobilitas warga kota.

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan